Ferry menyatakan dirinya tidak pernah merasa bersengketa dengan pihak lain.
Menurut Ferry, pihaknya merasa tidak pernah ada masalah dalam mengelola Persija. Karena itu, dia mengaku heran jika Persija dianggap bermasalah mengenai pengelolaan klub.
Sebelumnya, mediasi pernah dilakukan di sekretariat PSSI. Namun dalam mediasi lanjutan, Ferry beserta jajaran PT Persija Jaya Jakarta hadir. Sedangkan kubu Bambang dan Hadi yang mewakilu PT Persija Jaya tidak muncul.
“Saya sih tidak pernah merasa ada sengketa. Yang memunculkan sengketa itu, justru pihak lain. Mengapa harus saya yang menggugat PT lain itu. Karena itu, kami tidak mau melakukan mediasi kembali,” tegas Ferry.
“Persija sudah punya tim, sudah menyewa stadion, dan gaji pemain yang tertunggak selama tiga bulan sudah kami bayar. Jadi, sebenarnya Persija sudah tidak bermasalah.”
Ferry menyayangkan pernyataan pengurus PSSI yang mengatakan bila persoalan internal akan memberikan dampak pencoretan klub dari daftar peserta kompetisi. Menurut Ferry, keikutsertaan sebuah klub ditentukan dari hasil kompetisi.
“PSSI harus belajar statuta lagi. Klub itu Persija, bukan PT [perseroan terbatas]. Pemilik boleh saja berkonflik, tapi klub tetap harus ikut kompetisi. Seharunya PSSI tetap mempersilahkan klub ikut kompetisi,” cetus Ferry.
Oleh Donny Afroni
Sumber: goal.com