10 PEMAIN TERMAHAL DJARUM ISL 2009

No
Nama
Klub
1
DANILO FERNANDO BUENO DE ALMEIDA
PERSISAM SAMARINDA
2
RONALDO DAIAN FAGUNDEZ OLIVERA
PERSISAM SAMARINDA
3
TSIMI JACQUES JOEL
PERSISAM SAMARINDA
4
BOAZ T.E. SALOSSA
PERSIPURA
5
ALBERTO GONCALVES DA COSTA
PERSIPURA
6
FRANSISCO ALDO BARRETO MIRANDA
BONTANG FC
7
CHRISTIAN GONZALES
PERSIB BANDUNG
8
HAMKA HAMZAH
PERSISAM SAMARINDA
9
NGON A DJAM CLAUDE PRAFAIT
PERSEBAYA
10
LOPEZ VENEGAS JULIO GABRIEL
PERSIBA BALIKPAPAN

Read more.....

Wawancara Crew JO dengan Erik Setiawan

Suasana wawancara berlangsung di bis Persija sesaat selesai latihan..
Crew JO: Bagaimana perasaannya sudah bisa bergabung dengan Persija?

Erik Setiawan: sangat senang, suasananya beda, kekelurgaan sekali, saya bisa langsung akrab dengan pemain lain, dengan pemain asing sekalipun. Keadaan ini sangat bermanfaat buat kekompakan team kedepannya.

Crew JO: Untuk TC kali ini apa pendapatnya?

Erik Setiawan: itulah yang saya bilang di awal kekeluargaan sangat terasa di Persija, sekalipun TC di luar kota seperti ini (Anyer-red) saya seperti tidak jauh dari keluarga saya sendiri. Walaupun harus berlatih serius agar tetap selalu memberikan yang terbaik untuk Persija, semua itu terasa berjalan dengan semangat.

Crew JO: Jeda pertandingan Persija yang begitu panjang bagaimana mensiasati kondisi baik itu fisik dan mental?



Erik Setiawan: Lebih rajin berlatih aja, walaupun jeda pertandingan yang lama, dari jajaran pelatih tetap diberikan porsi latihan yang sangat cukup untuk menjaga kondisi tubuh, ga ada begitu masalah dengan jeda kompetisi ini, jalani dengan Enjoy aja.

Crew JO: Siap untuk menghadapi pertandingan mendatang melawan Persiba?

Erik Setiwan: Sebagai pemain professional saya selalu siap diturunkan apabila pelatih mempercayakan saya untuk bertandingan dalam pertandingan apapun, termasuk melawan Persiba, walaupun partai tandang saya yakin kita akan bisa menunjukan kemampuan yang lebih guna memberikan yang terbaik buat Persija.

Crew JO: Semangat…

Erik Setiwan: iya sama–sama salam buat Jakmania dan Persija Lovers di manapun kalian berada..*Zni

Sumber: Jakmania.org

Read more.....

Bambang Pamungkas memang oren sejati

Tidaklah berlebihan jika seorang Bepe ditasbihkan sebagai oren sejati. Godaan materi, peluang juara dan kesempatan bermain di ajang piala Champions Asia tidak menggoyahkan hatinya untuk tetap bertahan dan berjuang bersama Persija.

Serasa bergetar hati ini membaca tulisan di situs resmi Bepe, Cinta Itu Mengalahkan Segalanya yang secara lugas menjelaskan latar belakang keputusan Bepe tetap bertahan di Persija. Di tengah situasi tim yang tidak jelas dan datangnya beberapa tawaran menggiurkan dari tim lain, Bepe tetap memilih Persija atas dasar CINTA...!

Rasanya belum ada pemain lain yang begitu mencintai klub kebanggaan warga Jakarta ini seperti Bepe. "Mungkin dari segi nominal harga, apa yang akan saya dapatkan di Persija masih di bawah apa yang di tawarkan Sriwijaya, Persikad, Selangor FC bahkan di bawah pendapatan saya musim lalu. Dari segi materi tim dan peluang juara, mungkin Sriwijaya dan persib sedikit di atas Persija yang memang sangat terlambat dalam membentuk tim. Dari segi tantangan, mungkin Sriwijaya dan Selangor akan memberikan saya pengalaman yang sangat berharga dengan tampil di Asian Champions League musim depan. Akan tetapi semua itu dapat saya kesampingkan karena “Kecintaan saya terhadap Persija” , demikian tulis Bepe di situs resmi pribadinya.

Nah, sekarang tinggal bagaimana kita menanggapi sikap dan jiwa ksatria dari Bepe itu?

Kesediaan Bepe
untuk berkorban bagi tim dengan gaji yang lebih kecil serta mengabaikan kesempatan bermain di level internasional harus dibayar oleh manajemen Persija dengan keseriusan yang berlipat ganda dalam membentuk dan mengorganisasikan tim ke depannya. Jangan lagi ada kabar keterlambatan gaji hingga berbulan-bulan. Apapun alasannya, pembayaran gaji yang terlambat adalah satu bukti ketidakberesan manajemen dalam mengelola tim. Jika kita ingin pemain bertindak profesional, maka manajemen juga harus bisa membuktikan profesionalitas mereka.

Para suporter, baik The JakMania atau si "Jali", juga harus ikut menunjukkan loyalitas dan profesionalisme sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Bepe dan pemain lainnya. Soal loyalitas tentu tidak perlu lagi diragukan dari para Jakers. Dimanapun Persija bermain selalu diiringi dukungan fanatik dari The JakMania. Ibaratnya, sampai mati dukung Persija...

Tapi loyalitas dan fanatisme tidaklah cukup. Sikap dewasa dalam mendukung tim kebanggan juga harus diutamakan. Jangan sampai kerja keras pemain di lapangan menjadi rusak hanya karena ulah negatif pendukungnya. Tunjukkan bahwa The JakMania adalah kelompok suporter modern yang penuh fanatisme dan bukan perusuh...!

Cukup sudah pengalaman musim lalu ketika Persija harus menjalani partai kandang di luar kandang. Kegagalan tim tahun lalu sedikit banyak tentu juga dipengaruhi hal itu. Bermain di Senayan bersama The JakMania tentu berbeda atmosfirnya dengan bermain di stadion lain dan tanpa dukungan penuh The JakMania.

Kecintaan seorang Bambang Pamungkas adalah suatu hal yang amat berharga. Bepe telah menunjukkan bahwa dia memang seorang bintang sesungguhnya. Bukan hanya memiliki kepala dan kaki emas. Tapi juga hati dan jiwa yang lebih keras dari intan dan lebih mulia dari sebuah berlian...

Sekali lagi, tidaklah berlebihan jika kita semua menfatwakan bahwa BAMBANG PAMUNGKAS MEMANG OREN SEJATI...!

*JM003*

Read more.....

Bambang Pamungkas

Bambang Pamungkas (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 10 Juni 1980) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk Persija Jakarta di Divisi Utama Liga Indonesia dan pernah mewakili negara dalam timnas sepak bola Indonesia. Dia biasa berposisi sebagai penyerang.

Meskipun tidak terlalu tinggi (171 cm), Bambang mempunyai lompatan yang tinggi dan tandukan yang akurat. Salah satu pemain yang dikaguminya adalah rekannya dalam tim nasional, Kurniawan Dwi Yulianto.

Saat masih bermain dalam tim remaja Jawa Tengah, ia pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak untuk skuad Indonesia di Piala Asia U-19 Grup V, dengan 7 gol.

Penampilan pertama Bambang bersama timnas senior adalah pada 2 Juli 1999 dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang, yang saat itu baru berusia 18 tahun, berhasil menciptakan sebuah gol dalam pertandingan yang berakhir seri 2-2.

Karir profesional

Bambang menjaringkan 2 gol pada musim pertamanya di Liga Indonesia walaupun tim yang diwakilinya Persija Jakarta gagal ke babak akhir. Saat musim tersebut berakhir, Bambang bergabung dengan sebuah tim divisi 3 Belanda, EHC Norad. Namun masalah keluarga dan kegagalan dalam menyesuaikan diri dengan cuaca sejuk Eropa menyebabkan beberapa bulan setelah itu, EHC Norad meminjamkan Bambang kembali kepada Persija sebelum kedua-dua pihak mengakhiri kontrak atas persetujuan bersama.

Setahun kemudian, Bambang menjadi top scorer dr belakang dengan 8 gol sekaligus membantu Indonesia menjadi juara kedua Piala Tiger 2002.

Hingga penampilan terakhirnya untuk Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2006 melawan Sri Lanka pada September 2004, Bambang telah menjaringkan 18 gol dalam 35 penampilan. Namun masalah kecederaan serta prestasi yang menurun (kali terakhir Bambang menjaringkan gol untuk Indonesia adalah pada 12 Februari 2004) menyebabkannya tersisih dari skuad Piala Tiger Indonesia 2004. Saat rekan-rekannya berjuang di Piala Tiger, Bambang menandatangani kontrak dengan Selangor FC. Hingga Juli 2005, ia adalah pencetak gol terbanyak untuk timnya dengan 22 gol.

Musim 2007 ia kembali memperkuat Persija Jakarta di Liga Indonesia.

Pada 10 Juli 2007, ketika pertandingan Indonesia-Bahrain, ia mencetak gol, memastikan Indonesia menang 2-1.

Sumber: Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas




Read more.....

Pemain Baru Datang, Hari Salisburi Bergabung

Setelah susunan tim dibentuk, hari ini para pemain yang terpilih ke dalam skuad Persija 2009-2010 telah mulai berkumpul di mess Persija. Mereka akan langsung mengikuti latihan perdana Senin sore (31/08) ini di lapangan Ragunan.

Beberapa punggawa baru yang tampak telah hadir adalah Salim Alaydrus (eks Persib) dan Erick Setiawan. Sebelumnya Agus Indra dan Aris Indarto juga telah tiba lebih dahulu.

Kabar lain yang juga tak kalah menarik adalah bergabungnya Hari Salisburi untuk ikut memperkuat lini gelandang Persija musim depan. Gelandang eks Persib ini tampaknya dianggap sesuai dengan karakter pemain yang diinginkan oleh Bendol sebagai direktur teknik.

Melihat komposisi pemain yang ada, tampaknya Persija ingin membangun tim dengan karakter ngotot dan pekerja keras. Kita tunggu siapa lagi yang akan digaet Macan Kemayoran untuk melengkapi skuadnya.

Semoga Tim Persija tahun ini dapat menuntaskan penantian panjang The JakMania yang sudah lama paceklik gelar juara.

Persija...di dadaku...
Persija...kebanggaanku..
Kuyakin...hari ini...
Pasti menang....!

Read more.....

Persija Bergerak Cepat

Tim Macan Kemayoran mulai bergerak cepat jelang kompetisi ISL 2009/2010 yang akan digelar bulan Oktober mendatang. Setelah ditinggalkan investor dan sejumlah konflik yang melanda internal klub, tidak membuat manajemen tim diam seribu bahasa.

Selepas konflik dan investor yang gagal, tim kebanggaan ibukota ini langsung diambil alih oleh Pemprov DKI dengan tetap menunjuk Haryanto Badjoeri sebagai manajer tim. Dibawah komando orang nomor satu di Satpol PP ini, Persija mulai bergerak cepat. Sejumlah pemain musim lalu dipertahankan dan beberapa pemain anyar juga telah direkrut, walau dengan cara terselubung agar tidak diketahui media sebelum resmi direkrut oleh tim.

Pelatih yang sedianya akan didatangkan dari Portugal, gagal. Kini Persija mencoba untuk mencari pelatih baru yang akan menangani Bepe cs musim depan. Sejumlah nama disebut-sebut akan mengisi kursi pelatih Macan Kemayoran, santer terdengar Beny Dollo pelatih Timnas saat ini akan menduduki kursi tersebut, namun pelatih bertubuh tambun ini terganjal status kontraknya yang akan berakhir pada tahun 2010. Tapi, dengan pertimbangan lain Bendol begitu akrab disapa tetap menangani tim ibukota ini dengan status sebagai Direktur Tekhnik.

Setelah tim terbentuk, Senin (31/8) esok tim sudah akan memulai jadwal latihan perdananya sore hari di lapangan Ragunan. Jadwal latihan telah ditetapkan dan sejumlah rangkaian ujicoba juga telah disiapkan, yang paling dekat nanti tanggal 9 September nanti.*(aR)

Berikut skuad tim Macan Kemayoran untuk musim depan 2009/2010.

Direktur Teknik : Benny Dollo

Asisten Pelatih : Tiastono Taufik

Pelatih Kiper : Haryono

Kiper : M. Yasir (Arema)

Belakang : Ismed Sofyan, Erik Setiawan (Arema), Abanda Herman, Leonard Tupamahu, Aris Indarto, Leo Saputra, Elvis Nelson (PON DKI)

Gelandang : Herlu Neri (Persipura), Richard Caserez (Club Sol de America, Paraguay), M.Ilham, Salim Alaydrus (Persib), Agus Indra Kurniawan, Ramdani Lestaluhu, T.A Musafri (Persiba)

Depan : Bambang Pamungkas, Aliyudin

Read more.....

Inilah Direktur PT.Persija Jaya yang baru

Ketika nama Edy Joenardi diumumkan sebagai investor baru Persija, banyak yang bertanya, "Siapa sih si Edy Joenardi itu?"
Nama Edy Joenardi memang masih sangat asing bagi the Jakers. Namun bukan berarti beliau adalah hanya orang "biasa" saja. Beliau selama ini sudah amat dikenal di kalangan pemain saham dan juga dikenal sebagai politisi dari Golkar.

Nah untuk sedikit lebih dekat mengenal sosok seorang Edy Joenardi, Direktur Utama PT.Persija Jaya, saya copas sebuah artikel dari www.swa.co.id

Semoga bermanfaat....

======================================================
Edy Joenardi: Saham Bumi Menggelembungkan Asetnya Hingga Triliunan

Oleh : Eva Martha Rahayu dan Herning Banirestu

Dengan modal tabungan Rp 62 juta, Edy memberanikan diri bermain saham lima tahun lalu. Siapa sangka, kini nilai portofolio sahamnya membengkak hingga triliunan rupiah. Bagaimana strateginya?

Nama Edy Joenardi tidak hanya familier di kalangan pengusaha, tapi juga di lingkungan pelaku pasar modal. Sejak 2003 ia menginjakkan kaki di lantai bursa. Ia bermain saham melalui sejumlah broker, seperti Kim Eng Securities dan Nikko Securities. Kode booking-nya, i-Jun (baca: ai-jun), sudah sangat dihafal para pialang saham. Aksinya menjual saham Bumi Resources (Bumi) tahun 2008 dengan nilai yang menggemparkan membuat banyak orang geleng-geleng kepala. Maklum, aksinya itu memberi kontribusi 90% dari total transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ketika awal krisis global mendera.
“Saya tidak bisa sebutkan berapa nilai penjualan saham Bumi milik saya tahun lalu. Yang pasti, sekarang dana likuid saya pribadi dan perusahaan milik saya mencapai Rp 12-12,6 triliun,” ujar Preskom PT Ejra Energy, PT Indonesia Equipment dan i-Capital International itu tanpa bermaksud menyombongkan diri. Padahal, ketika masuk ke pasar modal, ia hanya bermodalkan dana Rp 64 juta.

Capital gain yang diraih Edy dari penjualan saham Bumi terbilang dahsyat. Awalnya, ia membeli saham Bumi dengan harga Rp 400-an/lembar. Pada saat harganya menyentuh level Rp 6.000/lembar, ia pun menjualnya. Waktu itu ia membeli 2 juta lot atau sekitar 1 miliar saham. Maka, capital gain yang diraihnya pun mencapai Rp 5,6 triliun. Ketika saham Bumi jatuh, Edy membelinya lagi di harga Rp 700/lembar sebanyak 1 miliar saham juga. Lalu, menjualnya kembali di harga Rp 1.210/saham. “Kejadian seperti ini bisa berulang-ulang,” ia menandaskan.

Itu baru dari saham Bumi. Hal serupa juga ia dapat dari portofolio saham-saham lain, baik di bursa saham dalam negeri maupun luar negeri. Namun, “Dua tahun belakangan saya lebih banyak bermain di bursa saham negeri. Komposisinya, ia menambahkan, 60% dananya diinvestasikan di bursa saham dalam negeri dan 40% di luar negeri. “Saya juga bermain saham via Internet dengan bursa di luar negeri pada tengah malam,” pehobi basket itu mengungkapkan.

Bagaimana ia bisa membaca situasi pasar bahwa inilah saat yang pas melepas Bumi, padahal waktu itu banyak investor yang justru bersikap menahan diri dengan menyimpan (keep) saham migas itu?

Edy mengaku, sebelum pasar modal Amerika Serikat babak belur tahun lalu, ia berhasil menyelamatkan investasi sahamnya di BEI dari imbas krisis global itu. “Sebelum pasar jatuh, saya mendapat berita tentang market AS dari teman-teman pasar modal di AS, yang waktu itu belum berani diungkapkan oleh Bush atau pemerintah negara tersebut. Pada saat yang bersamaan, harga saham Bumi justru rebound di sini hingga Rp 8 ribuan harganya. Lalu saya jual semua,” tutur pria kelahiran Majalengka, 1969, itu dengan lega. Strategi Edy sungguh jitu. Betul saja, sebulan kemudian krisis di AS itu berdampak bagi Indonesia, khususnya BEI, sampai akhirnya saham Bumi di-suspend.

Selain mengandalkan luasnya jejaring hingga ke bursa luar negeri, Edy mengaku tidak rakus dalam bermain saham manakala trennya rebound. Artinya, ketika harga saham grafiknya menunjukkan kenaikan, ia tidak terlalu serakah menunggu capital gain lebih besar lagi. Yang penting, harga sudah naik di atas harga pembelian, maka cepat-cepatlah dilepas. Daripada menunggu persentase kenaikan lebih gede, tapi yang terjadi sebaliknya, harga-harga saham justru terjungkal.

Tidak sekadar mengambil untung sesaat (profit taking) adalah kiat lain Edy bermain saham. Menurut lulusan Magister Manajemen Prasetiya Mulya ini, investasi saham sebaiknya untuk jangka panjang. Ini dibuktikan dengan imbal hasil yang diraupnya dari pembelian saham Bumi itu.

Jurus lain, ketika harga saham rendah, itulah waktu yang tepat untuk masuk atau membeli. Tip ini dibuktikan Edy dengan keberaniannya membeli kembali saham Bumi saat ini, padahal banyak investor yang sekarang justru menjauhi atau menjual saham Grup Bakrie itu. “Saya tertarik mengambil saham Bumi. Beberapa pemegang saham Bumi yang cukup besar dari luar sudah kontak saya. Mereka menunggu langkah saya selanjutnya untuk menyelesaikan masalah Bumi,” ujar aktivis Partai Golkar itu. Menurutnya, terkait dengan transaksi saham Bumi ini, ia tidak melulu berorientasi bisnis. “Saya dididik lingkungan untuk menghargai senior. Kalau saya cuma berpikir profit, saya bisa bergerak dari tahun lalu,” kata pendiri Edy Joenardi Foundation itu. Adapun besarnya saham Bumi yang dibelinya kini sejumlah 9,8% dari total saham beredar dengan harga Rp 425/lembar. Bagi Edy, saham Bumi prospeknya menjanjikan. Sebab, secara internal Bumi tidak ada masalah, baik itu di Arutmin maupun Kaltim Prima Coal, dan produksinya luar biasa.

Bila kita tarik waktu ke belakang, jurus bermain saham Edy dulu tidak secanggih sekarang. Meski demikian, baru empat bulan setelah masuk ke bursa, ia telah memetik untung — yang ia gunakan untuk jalan-jalan ke Singapura. “Sebagai pemula, lima tahun lalu saya belum mengenal apa itu profit taking dan semacamnya,” ujar pria yang pernah menjadi kuli di pabrik itu. Namun, dengan ketelatenan dan kecerdasannya dalam menyerap ilmu, ia pun lebih piawai bertransaksi. Apalagi, belakangan pergaulannya merambah ke pialang-pialang asing di Indonesia dan mancanegara.

“Ya, learning by doing. Saya punya keinginan kuat untuk hidup lebih baik. Semua dipelajari sambil berjalan, tidak harus saya ketahui lebih dulu,” ungkapnya. Namun, ia pun mengakui, ada kekuatan lain di luar dirinya sehingga bisa menjadi sosok yang kaya raya seperti sekarang. “Mungkin Allah sudah menggariskannya,” Edy menegaskan.

Tahun ini Edy mengalokasikan dana minimal Rp 6 triliun untuk investasi di saham, obligasi dan sektor riil. Mengapa? Ia berpendapat, keterkaitan harga saham dan sektor riil sangat kuat. Selain itu, secara bertahap ia bakal menambah porsi kepemilikan saham Bumi. “Contohnya, hari ini (10 Maret) saya membeli 600 ribu lembar saham Bumi di harga Rp 472/lembar via Internet dengan broker BNI Securitas,” katanya seraya menambahkan, beberapa sahamnya dibeli atas nama adik dan kakaknya. Sebenarnya selain saham Bumi, anak ke-6 dari 7 bersaudara ini juga memasukkan saham lain ke dalam keranjang investasinya, antara lain, saham , Bukit Asam dan Antam.

Dalam bermain saham, Edy tidak melulu untung. Sama halnya dengan investor lain, ia pun tak luput dari buntung. “Saya pernah rugi Rp 400 miliar gara-gara kejeblos bermain saham,” ujarnya mengenang pilu. Meski sempat syok, ia segera ingat Allah swt. bahwa semua itu cobaan dan ia pun segera intropeksi. “Mungkin waktu itu saya pamrih atau kurang amal,” katanya menduga. Itulah sebabnya, sejak itu ia selalu menyisihkan sekitar 25% keuntungannya untuk kegiatan sosial. Contohnya, baru-baru ini menyalurkan bantuan sosial Rp 220 miliar dari return main saham ke Edy Joenardi Foundation. Juga, membangun masjid, menyantuni anak yatim, membangun jalan kampung, memberikan 600 traktor (harganya Rp 16-18 juta/unit) kepada petani di berbagai daerah.

Edy juga tercatat sebagai pemilik i-Capital International (ICI) –hedge fund berbasis di Singapura. Perusahaan ini dibesut Edy dengan modal dari koleganya orang asing senilai Rp 2 miliar. Ia bisa pergi ke Singapura berkat keuntungan dari bermain saham. Dan, di Singapura inilah Eddy bertemu partnernya itu.

Ceritanya begini. Kala itu ada seseorang yang meminta berbagi meja untuk menikmati sarapan di Orchid Hotel, tempatnya menginap. “Kami pun mengobrol, saya lalu tahu bahwa dia ingin sekali berbisnis di bidang investasi,” ujarnya. Dari obrolan tersebut, Mr. X (ia menolak menyebut namanya) mengajaknya mendirikan perusahaan investasi.

Lalu, secara intensif kedua orang ini berkomunikasi dan saling mengenal masing-masing. “Saya ajak dia mengenal saya lebih dekat. Saya junjung kejujuran, sampai ia berkunjung ke kos-kosan saya. Tapi, waktu itu saya sudah ngontrak di tempat yang bagus dengan harga Rp 1,4 juta per bulan,” ayah dua anak ini mengenang. Akhirnya, mitranya itu menyerahkan sepenuhnya i-Capital International itu kepada Edy. “Saya sama sekali tidak setor modal, hanya kepercayaan dan berkah dari Allah yang membawa saya seperti sekarang ini,” ia menegaskan.

Edy merasa modalnya hanyalah kejujuran, kemampuannya berkomunikasi dan pengetahuan yang luas yang membuat orang tersebut mempercayakan uang investasinya padanya. “Meski tidak setor modal, saya diberi saham kekayaan intelektual di perusahaan hedge fund itu,” kata lulusan Magister Manajemen dari Prasetiya Mulya. Edy menyebutkan, i-Capital merupakan penyumbang 90% keuntungan usahanya. Perusahaan hedging fund itu 98% investasinya mayoritas di pasar luar negeri. “Saya baru masuk pasar Indonesia 2 tahun lalu,” katanya. Ia menambahkan, minimal investasi di i-Capital setara dengan Rp 2 miliar.

Kini, ICI sudah mengelola dana investor senilai Rp 12 triliun. Nyaris 98% investasi ICI di luar negeri dan baru dua tahun terakhir masuk ke pasar Indonesia. “Tapi, kalau bermain saham pribadi, saya tidak pernah melalui ICI,” ujar Edy yang menyadari hal itu dilakukan agar tidak terjadi konflik kepentingan.

Selain bermain di pasar modal, Edy pun mengelola bisnis di sektor riil. Melalui PT Indonesia Heavy Equipment (IHE) yang dibangun tahun 2008, ia menginjeksikan modal besar yang ia rahasiakan nilainya. Perusahaan ini menyewakan crane yang mampu mengangkat beban 25-600 ton. Pertimbangannya masuk IHE, semua pembangunan infrastruktur pasti membutuhkan crane, sehingga prospeknya cerah. Saat ini kliennya antara lain Freeport, Newmont dan BP Migas.

Ia juga mendirikan PT Ejra Energy (EE) pada 2008. Perusahaan ini bergerak dalam pembuatan tabung gas 3 kg. Kini EE mendapat order dari Wika dan pemenang tender Pertamina. Adapun pabriknya ada dua: di Cikupa, Tangerang, dan di Kawasan Industri Jababeka dengan produksi rata-rata 3-4,5 juta tabung gas tiap bulan.

Kemudian, bekerja sama dengan Grup Summa, Dahana dan Grup Yara dari Swedia, ia melakukan investasi di pabrik amoniak nitrat di Bontang. “Pabrik ini terbesar se-Indonesia dengan kapasitas produksi 350 ribu metrik ton/tahun,” ia mengklaim. Kepemilikan Edy di perusahaan ini sebesar 35% dari total investasi US$ 500 juta. Targetnya, tahun 2011 perusahaan ini sudah jalan. Ia berinvestasi pula di usaha penyewaan rig atau pengeboran minyak bumi. Saat ini ia memiliki empat unit rig dengan kekuatan 450 ribuan pk. Salah satunya disewakan ke Exxon Mobile.

Guna melengkapi investasi rig-nya, Edy pun merambah ke penyewaan rumah terapung (lessee boat) bersama beberapa temannya. Ia menjadi pemilik mayoritas di bisnis ini. Rumah terapung itu diperlukan perusahaan yang akan melakukan pengeboran lepas pantai (offshore). Sarana tersebut digunakan untuk tempat tinggal, rumah sakit, helipad, dan sebagainya dengan harga sewa US$ 75 ribu/hari.

Masih ada beberapa investasi riil Edy lainnya. Misalnya, investasi di pabrik ban untuk alat berat yang terletak di Banten bersama sejumlah kawannya. Juga, ada investasi di usaha percetakan PT Data Print. Perusahaan ini memiliki sekitar 300 unit mesin printing yang tersebar di Bandung, Semarang dan Yogyakarta. Edy mengungkapkan, investasinya di sektor riil itu didanai dari keuntungan bermain saham, valas dan sebagainya.

Keuntungan dari investasi di sektor riil ini pun makin menggemukkan pundi-pundi Edy. EE dan IHE, misalnya, meski baru dirintis, telah menyokong laba lebih dari Rp 800 miliar. Yang menarik, dalam menjalankan bisnis, ia tak hanya menggunakan ilmu bisnis, tetapi juga mengandalkan feeling. Orang-orang di sekitar Edy, seperti para direktur utama di perusahaannya, memang heran dan tidak percaya pada apa yang ia lakukan. Nyatanya, langkah-langkah bisnisnya bisa menghasilkan untung. Dalam memilih saham pun ia cenderung demikian, meski sebelumnya juga melakukan riset melalui Internet dan melihat internal perusahaan.

Di mata perencana keuangan, strategi dan return investasi, Edy nyaris sempurna. “Terus terang saya bingung apa yang mau disarankan ke Edy. Karena saya lihat dia sudah jago kok. Apalagi, dia masuk dalam player yang sedang untung. Dia masuk ke saham yang tepat, masuk ke saham Bumi pun di harga yang tepat. Jelas saja untung gede kalau dia main saham Bumi masuk di harga murah, lalu melepas kala harganya naik. Jika kemudian dia masuk sektor riil, buat saya tidak ada bedanya. Dia investor kakap dan saya yakin dia lebih banyak pengalaman daripada saya,” ujar Aidil Akbar Madjid, perencana keuangan dari Pavillion Wealth Management.***

Read more.....

Persija Siap Jadi Contoh Industri Bisnis

Investor Persija Jakarta terungkap Eddy Joenardi. Dia langsung menduduki jabatan Direktur Utama PT Persija Jaya. Dia berambisi membawa Persija menjadi pelopor industri bisnis.

Kepemimpinannya bersama enam pimpinan teras, yakni Sonny Sumarsono sebagai Direktur Bisnis, Zulfikar Utama (Direktur Teknik), Bambang Sutjipto (Direktur Umum), Benny Erwin (Direktur Finansial dan Keuangan), serta Jajat Sudrajat dan Gurning (Direktur Komersial).

"Saya tertarik mengelola Persija karena tim ini memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan," kata Eddy kepada wartawan di Jakarta, Jumat (24/7) sore.

Ia mengatakan, dirinya memiliki visi dan misi untuk tahun pertama tidak mengejar profit. Namun, untuk tahun kedua, jika pengelolaan klub dibingkai secara profesional, ia merasa sangat optimistis, Persija akan mampu menjadi percontohan sebuah industri olahraga dengan berbagai konsep yang telah disusun.

"Kami ingin menjadi pelopor olahraga sebagai industri bisnis. Kami ingin dijadikan contoh bagi klub-klub lain dengan tidak lagi menggantungkan harapan kepada bantuan dana APBD. Kami akan kelola Persija dengan dana mandiri," kata pengusaha Ibu Kota yang selama ini berkecimpung di dunia bisnis alat-alat berat ini.

Eddy siap investasi ke "Macan Kemayoran" untuk lima musim kompetisi dengan menggelontorkan uang sebesar Rp 30 miliar per musim.

Untuk musim depan, Persija akan membidik pelatih baru asal Portugal, Alberto Rafael Soerio Gomes (54).

Adapun duet Bambang Pamungkas dan Aliyudin sudah tak bisa dipertahankan. Persija sendiri mengincar pemain lokal, yaitu Yongki (Persik), Rachmat Rivai (Persitara), Fandi Mochtar dan Arif Suyono (Pelita Jaya), Octavianus (SFC), Syamsul Chaerudin (PSM), serta Eka Ramdani dan Nova Arianto (Persib).

Adapun pemain asing yakni Christian Gonzales, Zada, Greg Nwokolo, Patricio Morales, Claudio Pronetto, Beto atau Paiton Tiabma, di antara yang diincar, termasuk kiper nasional Singapura, Lionel Lewis, sebagai penjaga gawang utama. (ANT)


Sumber: kompas.com

Read more.....

Persija Berbagi Angka dengan Persita

Dua kesebelasan papan tengah, Persija Jakarta dan Pelita Jaya Jabar, gagal merebut poin penuh pada kompetisi Djarum Liga Super Indonesia, Minggu (24/5).

Pelita Jaya bermain tanpa gol dengan Arema Malang di Stadion Si Jalak Harupat. Sedangkan Persita Tangerang menahan imbang Persija 1-1 (1-1) di Stadion Siliwangi.

Hasil tersebut menahan Pelita Jaya di posisi keenam klasemen sementara dengan 49 poin. Sementara Persija masih di peringkat kelima dengan poin yang sama. Namun, Pelita Jaya memiliki satu partai sisa lebih banyak dari Persija.

Persija unggul melalui sontekan mantan pemain Persib Bandung Fabio Lopes saat pertandingan baru berjalan 1,5 menit. Ia memanfaatkan umpan mendatar dari M Ilham. Penjaga gawang Persita Wawan Hendrawan gagal menebak arah aliran bola.

Memasuki menit kesepuluh, anak-anak Tangerang itu mulai beringas. Dimotori oleh penyerang Cucu Hidayat dan I Made Adi Wirahadi, mereka menekan pertahanan Macan K emayoran. Upaya tersebut membuahkan hasil pada menit ke-27 saat tendangan bebas Wirahadi yang melengkung ke arah kanan gawang gagal ditepis oleh kiper Hendro Kartiko.

Pada babak kedua, Pelatih Persija memasukkan striker rajin Bambang Pamungkas menggantikan Aliyudin yang tidak berkembang. Serangan Persija menajam kembali. Kerjasama antara Bambang dan Greg Nwokolo membahayakan gawang kiper pengganti Bayu Cahyo Wibowo. Namun, kedudukan tidak berubah hingga akhir dari empat menit perpanjangan waktu.

Kelelahan

Danurwindo menilai, hasil itu merupakan buah dari kelelahan yang melanda skuad Persija. Belakangan ini kami bermain setiap tiga hari di tiga kota berbeda. "Fisik anak-anak menurun dan tidak sempat berlatih," kata mantan pelatih timnas itu.

Danur menambahkan, mereka hanya berlatih memanfaatkan uji coba lapangan, sehari sebelum bertanding. Hal tersebut dianggap menganggu penampilan puncak (peak performance) pemain. "Untuk bisa bermain bagus, kondisi fisik pemain harus segar. Itu bisa dicapai kalau pengaturan jadwal kami berimbang antara tandang dan kandang," kata Danur.

Sementara itu, Persita menganggap hasil imbang itu cukup membanggakan. "Dari empat pertemuan terakhir dengan Persija, kami selalu kalah. Itu wajar karena sebenarnya kemampuan mereka di atas rata-rata pemain kami," kata Pelatih Persita Zainal Abidin.

Untuk sementara, Persita menggeser PSMS Medan di peringkat tiga terbawah dengan poin 25 dari 32 pertandingan. Dua partai sisa bagi Persita dijalani di luar kandang: melawan Arema Malang pada 6 Juni, dan dijamu Persik Kediri pada 13 Juni.

Saya percaya peluang untuk lolos degradasi masih ada. Kami sekarang hanya bersiap untuk memenangi dua pertandingan sisa. Sedangkan degradasi, itu hanya masalah aturan, lanjut Abidin.
Sumber : kompas.com

Read more.....

Persija Beri Kesempatan Pemain Pelapis

Persija Jakarta akan memanfaatkan laga tersisa di Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 sebagai persiapan menuju Copa Indonesia 2008/2009. Karena itu, pelatih Persija, Danurwindo akan melakukan rotasi dalam setiap pertandingan.

Gelar juara Liga Super Indonesia (LSI) sudah menjadi milik Persipura Jayapura. Namun, Persija masih menyisakan enam pertandingan lagi. Meski demikian, Persija takkan melewatkan laga ini begitu saja.

Danur akan memanfaatkan sisa laga di LSI untuk mempersiapkan timnya di babak 8 besar Copa Indonesia. Caranya dengan memberikan kesempatan kepada pemain pelapis untuk tampil.

"Dengan demikian, saat tampil di Copa kualitas pemain pelapis kami tak jauh dari pemain inti," kata Danurwindo saat dihubungi VIVAnews, Rabu 20 Mei 2009.

Di beberapa pertandingan terakhir, Persija sudah mulai menerapkan strategi ini. Beberapa pemain pelapis seperti Danan Puspito, Ade Suhendar, I Wayan Gangga Mudana dan Leonard Tupamahu sudah diberi kesempatan untuk tampil sebagai starter.

"Sejauh ini sebagian masih butuh jam terbang. Karena itu kami akan memanfaatkan kesempatan ini. Mereka akan kami berikan jam terbang lebih agar tampil lebih baik di Copa," tandas Danurwindo.

Di babak 8 besar Copa Indonesia, Persija akan berhadapan dengan Deltras Sidooarjo. Leg 1 akan digelar di kandang Persija, 2 Juni 2009. Sedangkan leg 2 di kandang Deltras, 14 Juni 2009.

Sumber : VIVAnews

Read more.....

Persija Berbagi Poin dengan Persijap

Persija Jakarta akhirnya harus puas berbagi poin setelah bermain imbang 1-1 saat dijamu Persijap Jepara. Bertanding di Stadion Gelora Bumi Kartini, Kamis, 21 Mei 2009, gol Greg Nwokolo berhasil dibalas Ilham Hasan.

Dengan tambahan satu poin ini tim Macan Kemayoran hanya mampu naik satu peringkat menggeser Persik Kediri di posisi ke lima klasemen. Persija unggul selisih gol dari Persik yang juga mengoleksi 48 poin.

Bagi Persijap, tambahan satu poin ini juga cukup untuk menggusur PSM Makasar di peringkat ke-9 klaseman dengan torehan 42 poin. Tim besutan Djuanaedi ini juga unggul selisih gol dari PSM.

Meski gelar LSI 2008/2009 telah jatuh ke tangan Persipura Jayapura, namun Persija rupanya tetap memburu kemenangan. Terbukti Pertandingan baru berjalan empat menit, Persija langsung unggul lewat gol Greg Nwokolo.

Berawal dari kerjasama dengan Bambang Pamungkas, Greg harus melepaskan dua tembakan beruntun. Setelah tembakan pertama membentur tiang, Greg akhir mampu menaklukkan Danang Widtyatmoko di percobaan kedua.

Persijap tak tinggal diam. Tim besutan Djunaedi ini bak terbangun dari tidur. Setelah gagal dibeberapa percobaan, Persijap akhirnya mampu menyamakan kedudukan lewat Ilham Hasan di menit ke-21.

Berawal dari tendangan bebas terukur Phaitoon Thiabma, Hasan berhasil melepaskan tandukan terukur ke sisi kiri gawang Hendro Kartiko. Kedudukan menjadi imbang 1-1.

Tak ingin kembali kecolongan, Laskar Kalinyamat terus membuka peluang. Di menit ke-26, Hasan berpeluang membuat Persijap unggul. Sayangnya, tembakan keras Hasan masih bisa ditepis Hendro Kartiko.

Namun Persija juga bukan tanpa peluang. Pada menit ke-39 tendangan keras Piere Njanka sempat membuat Danang ketar-ketir. Beruntung tendangan Njanka tipis di luar tiang gawang Persijap. Kedudukan 1-1 ini bertahan hingga turun minum.

Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Persijap terlihat lebih dominan menguasai jalannya pertandingan. Ketenangan Pablo Frances cs ditambah buruknya umpan-umpan Persija membuat peluang demi peluang dihasilkan tim tuan rumah.

Peluang terbaik Laskar Kalinyamat di babak kedua dibuat Doni Siregar di menit ke-58. Sepakan gelandang Persijap ini hampir menjebol gawang Hendro Kartiko jika tak membentur tiang.

Persijap terus mengurung. Peluang lali ini datang dari Frances di menit ke-68. Berawal dari kesalahan Piere Njanka yang terlalu lama menguasai bola di pertahanan sendiri, Frances berhasil mencuri bola. Beruntung, Hendro dengan sigap menutup ruang gerak Frances.

Tiga menit berselang Enjang Rohim kembali menciptakan peluang. Berawal dari sebuah tendangan bebas yang gagal disapu bersih pertahanan Persija, Enjang berhasil melepaskan tendangan terukur. Lagi-lagi Hendro Kartiko berhasil menggagalkannya.

Peluang terbaik Persija di babak kedua baru tercipta menjelang pertandingan usai. Tusukan Greg di kotak penalti Persijap harus dihentikan dua bek Persijap, Phaitoon dan Evaldo.

Meski terlihat ada gangguan yang mengakibatkan Greg terjatuh, namun wasit tak melihat itu sebagai sebuah pelanggaran. Alhasil hingga 90 menit pertandingan kedudukan 1-1 tak berubah.

Susunan Pemain:

Persijap Jepara: Danang Wihatmoko, Evaldo Silva, Aji Nurpual, Anam Syahrul, Phaitoon Thiabma, Isdianto, Enjang Rohiman, Amarildo Souza (Johan Juansiyah, 84'), Doni Siregar, Ilham Hasan, Pablo Frances (Noor Hadi, 75').

Persija Jakarta: Hendro Kartiko, Ismed Sofyan (Leonard Tupamahu, 46'), Abanda Herman, Piere Njanka, Leo Saputra, Ponaryo Astaman, I Wayan Mudana, Robertino Pugliara, Greg Nwokolo, Bambang Pamungkas (Fabio Lopez, 77'), Aliyudin (M Ilham, 54').

Sumber : VIVAnews

Read more.....

Lagu Resmi Sepakbola Djarum Super Diluncurkan

Untuk menggugah dan membangkitkan semangat persepakbolaan di Indonesia, Selasa (19/5), di Jakarta pihak PT Djarum meluncurkan lagu resmi sepakbola, single Spak Bola dari The Nunung Cs. Lagu tersebut diperkenalkan dan bisa diakses serta diunduh melalui www.djarum-super.com.

Business Development Digital Media PT Djarum Daniel Tumiwa mengatakan, dengan memopulerkan lagu tersebut, pihaknya ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia pencinta sepakbola dan musik untuk berkreasi, membuat lagu sepak bola yang lain, yang akan dipopulerkan kemudian.

"Melalui www.djarum-super.com, lagu Spakbola yang di bawakan oleh The Nunung CS (TNCS) dipopulerkan sebagai lagu resmi sepakbola Djarum Super," katanya.

Dijelaskan, pihak Djarum Super bertemu pertama kali dengan TNCS di dunia maya, Facebook Gila Bola Gila Musik dan sangat tertarik dengan lagu mereka yang penuh semangat membawakan eforia serta mengandung pesan mendongkrak kebangkitan dunia sepakbola Indonesia.

Merasa sejalan, Djarum Super kemudian menggandeng TNCS melalui NuBuzz Network sebagai labelnya dan mempromosikan lagu Spak Bola. Saat ini lagu tersebut sudah menduduki chart radio dan masuk ke dalam playlist radio-radio secara nasional dan juga diputar di hampir semua program musik di Televisi.

Kini lagu Spak Bola dari The Nunung CS eksklusif hanya dapat diakses dan di unduh full tracknya hingga ringtone secara gratis melalui www.djarum-super.com. Inilah terobosan sebagai inovasi pertama di Indonesia, bahwa sebuah website memiliki program terstruktur untuk memopulerkan lagu bertemakan sepakbola dengan format distribusi hanya digital.

Daniel Tumiwa mengakui, bahwa Djarum Super melalui www.djarum-super.com c sangat kuat citranya di dunia sepakbola, musik dan petualangan (adventure). Kini melalui aktifitas terbaru Djarum Super telah menggabungkan seluruh keunikannya sebagai satu kesatuan yang utuh dengan menambah serta menitikberatkan elemen musik bertema sepakbola yang dengan mudah didistribusikan melalui jaringan web dan mobile.

Inge Bachrens, Managing Director NuBuzz Network dan sekaligus pelaku industri musik mengungkapkan, pihaknya optimis dengan hadirnya lagu sepakbola TNCS yang lagunya memiliki tema spesifik, dipopulerkan secara tradisional, di distribusikan secara digital, di tambah sebuah brand yang mendukung, memperluas terciptanya peluang lebih besar untuk lagu tersebut menjadi hits.

"Kini tren industri musik di negara-negara maju mengarah ke model ini. Hal ini seiring dengan meningkatnya pemakaian internet dan distribusikonten di dunia," katanya.

Menurut Inge, data di Indonesia: pemakaian internet telah meningkat hingga 28 persen dan peningkatan akses internet lewat mobile device sudah meningkat hingga 22 persen. Peningkatan penggunaan internet di Indonesia tidak hanya di Jakarta, tapi juga di kota-kota lainnya, antara lain Botabek, Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Palembang dan Makassar.

Oleh sebab itu, sangat strategis jika www.djarum-super.com mempopulerkan konten tersebut melalui websitenya.

Sumber : Kompas.com

Read more.....

Hadapi Persijap, Persija Punya Banyak Pilihan

Latihan Persija (VivaNews/ Anhari Lubis)

Pelatih Persija Jakarta, Danurwindo akhirnya bisa benapas lega. Pasalnya, saat menghadapi Persijap Jepara, Kamis 21 Mei 2009, timnya punya amunisi lebih lengkap.

Sederet pemain telah absen saat Persija berhadapan dengan Persipura, 17 Mei 2009. Antara lain, Robertino Pugliara, Aliyudin, Leonard Tupamahu, Ismed Sofyan, Supriyono dan Ramdani Lestaluhu.

Kondisi ini membuat kekuatan Perisja timpang dan harus mengakui keunggulan Persipura 1-3. Satu-satunya gol Persija pada pertandingan ini dicetak oleh Greg Nwokolo pada menit ke-15.

Menurut Danurwindo, skuad Persija bakal lebih lengkap saat berhadapan dengan Persijap. Pasalnya, beberapa pemain yang cedera sudav bisa tampil. Mereka adalah Robertino, Leonard dan Aliyudin.

"Sedangkan tiga pemain lainnya masih harus istirahat. Kondisi mereka terus kami pantau," kata Danurwindo saat dihubungi VIVAnews, Rabu 20 Mei 2009.

Danur semakin tenang karena kondisi fisik pemainnya juga jauh lebih baik dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Menghadapi Persijap, Macan Kemayoran dipastikan lebih bugar karena punya cukup untuk istirahat.

"Kami akan kembali bermain di Gelora Bumi Kartini, Jepara. Karena itu kami tidak perlu pindah tempat. Kondisi ini membuat pemain lebih fresh," tandas mantan pelatih PKT Bontang itu.

Sumber : VIVAnews

Read more.....

Persija 3 vs Sriwijaya FC 4

Lagi-lagi Bambang Pamungkas dkk gagal meraih poin. Kali ini Persija harus mengakuui keunggulan Sriwijaya FC dalam partai kandang yang dimainkan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Pertandingan berjalan seru walau kondisi lapangan amat buruk sehingga menyulitkan kedua tim untuk mengembangkan permainan cantik. Kondisi lapangan juga jelas menguras fisik pemain apalagi kedua tim bermain dalam tempo yang cukup cepat.

Kelelahan fisik inlah yang tampaknya menjadi salah satu sebab kekalahan Persija. Dan kekalahan ini semakin menjauhkan Persija dari tangga juara.

Mudah-mudahan kita bisa lebih beruntung di Copa nanti...



Read more.....

Penyerang Persija, Aliyudin Kemalingan

Aliyudin (VIVAnews/Tri Saputro)

Edwan Ruriansyah

Rumah Aliyudin, penyerang Persija Jakarta dan Timnas Indonesia, di Kampung Sentul Rt 02/08, Desa Cikeas Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dibobol maling. Akibatnya, emas 30 gram dan cincin giwang raib diambil oleh kawanan maling tersebut.

Informasi yang dihimpun dari Yayah, salah seorang pembantu rumah Aliyudin, mengungkapkan bahwa kejadian berlangsung mulai pukul 12.00 WIB. Yayah kedatangan tiga orang tamu tak dikenal dengan alasan disuruh oleh istri majikannya untuk memperbaiki rak gorden,"Dengan agak curiga, kami mempersilahkan tamu tersebut masuk," ungkapnya kepada VIVAnews, Senin malam 4 Mei 2009.

Namun, ketika dirinya sedang membuat kopi di dapur, tiba-tiba ketiga orang tak dikenal itu menyekap dirinya dari arah belakang. Sehingga, Yayah tak berdaya lagi karena kedua tangannya diikat dengan tali rafia oleh kawanan maling yang berjumlah tiga orang tersebut.

Usai menaklukkan Yayah, kawanan maling itu mengambil 30 gram emas dan satu buah cincin giwang yang disimpan di dalam kamar isteri majikannya.

Sementara itu, Ami Kusumah Wardani, istri Aliyudin mengungkapkan, dirinya tidak pernah membuat janji dengan orang. Apalagi, untuk memperbaiki rak gorden.

Aliyudin telah melaporkan hal ini kepada Polsek Gunung Putri, sore harinya. Tentu saja, Polsek langsung menindaklanjuti kasus ini.

Laporan: Ayatullah Humaeni/Bogor

Sumber : VIVAnews

Read more.....

Persija satu Grup dengan Persipura

Undian Copa Indonesia 2008/2009 (VIVAnews/Marco Tampubolon)

Calon juara Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009, Persipura Jayapura harus melewati Persija Jakarta di Copa Indonesia jika ingin meraih gelar ganda musim ini. Juara bertahan Sriwijaya FC berada di grup relatif lebih enteng.

"Jadwal baru dirilis besok. Kami baru merilis jadwal 16 besar antara Persebaya vs Persitara pada 13 Mei 2009 di Kuningan," kata Joko Driyono, Direktur Bidang Kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI).

Undian babak delapan besar Copa Indonesia ini dilakukan di hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu siang 6 Mei 2009. Dari hasil undian itu tersusun dua bagan besar.

Tim Mutiara Hitam, Persipura yang terus memimpin klasemen LSI 2008/2009 akan diuji oleh PSMS Medan. Jika lolos, Persipura tampaknya akan bersua Persija yang di atas kertas bisa mengatasi Deltras Sidoarjo.

Di sinilah ujian terberat Persipura. Pasalnya, setelah peluang juara LSI mengecil, Persija kini fokus mengincar trofi Copa Indonesia. Sedangkan Persipura sedang mengincar gelar ganda (double winner) seperti Sriwijaya FC, musim lalu.

Di bagan lainnya, juara bertahan Sriwijaya bertemu lawan relatif ringan. SFC segrup dengan pemenang antara Persebaya dan Persitara, Persijap Jepara dan Persibo Bojonegoro. Di babak delapan besar, Laskar Wong Kito akan diuji tim kejutan dari Divisi Utama, Persibo. Peluang Sriwijaya mempertahankan gelar masih sangat besar.

Di babak delapan besar, peluang tim-tim LSI berkuasa sangat besar. Pasalnya, mereka bisa menurunkan semua pemain asingnya.

"Tim LSI bisa memakai lima pemain asingnya. Sedangkan tim Divisi Utama hanya empat," tutup Joko.

HASIL UNDIAN COPA INDONESIA
1. PSMS Medan
2. Persipura Jayapura
3. Persija Jakarta
4. Deltras Sidoarjo

5. Persebaya Surabaya/Persitara
6. Persijap Jepara
7. Sriwijaya FC
8. Persibo Bojonegoro

Keterangan:
*) 1 vs 2, 3 vs 4 dan seterusnya.
*) pemenang 1 vs 2 bertemu pemenang 3 vs 4 dan seterusnya di semifinal
*) pemenang dua bagan ini bertemu di final
*) tim pertama jadi tuan rumah leg 1

Sumber : VIVAnews



Read more.....

Persik 2 VS Persija 0


Persik Kediri mengalahkan Persija Jakarta 2-0 di Stadion Brawijaya (05/05/09). Kemenangan Persik harus ditebus dengan tidak sadarkan dirinya Saktiawan Sinaga hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Read more.....

Pemukulan Sutradara Romeo-Juliet .

Ucup Laporkan Heru, Bukan Viking
Andri Haryanto - detiksport

Sutradara Andibachtiar Yusuf mengakui peristiwa pemukulan dilakukan oleh pimpinan Viking Heru Joko. Namun pelaporan disebutnya tidak membawa nama organisasi Viking, tapi secara pribadi.

Saat dihubungi detikbandung lewat telepon selulernya, Jumat (1/5/2009), sutradara yang akrab disapa Ucup ini enggan menyebut kejadian yang menimpa dirinya dikaitkan dengan organisasi suporter Persib, Viking.

"Saya melapor terkait tindakan kekerasan, dan ini tidak menyangkut lembaga, secara pribadi saja," terang Ucup.

Kejadian pemukulan yang menimpa dirinya, jelas Ucup, terjadi tepat di depan Kafe Oh La La Mal Parijs Van Java (PVJ) pada pukul 19.30 WIB. Ketika itu ia dan tiga rekannya hendak mencari makan di kawasan mal.

Masih menurutnya, tiba-tiba sekitar 9-10 orang menghadangnya dan sempat terjadi perang mulut antara Ucup dan juga Heru Joko. Tiba-tiba saja seseorang dalam gerombolan tersebut menyiramkan air ke arah Ucup yang disusul oleh pukulan.

Pelaporan pemukulan dilaporkan Ucup ke Polres Bandung Barat yang bersebelahan dengan Mal PVJ. "Ini masih dalam pemeriksaan," kata Ucup.

( ahy / arp )
Sumber : detiksport

Read more.....

Pemukulan Sutradara Romeo-Juliet

Ucup Akan Lapor Polisi
Tya Eka Yulianti - detiksport
 
Akibat kejadian pemukulan di Mal Parijs Van Java (PVJ), Jumat (1/5/2009), sutradara film Romeo-Juliet, Andibachtiar Yusuf, berniat melaporkan  kejadian itu ke kepolisian.

"Ya, akan saya laporkan malam ini juga," tegas Andibachtiar Yusuf atau akrab disapa Ucup ketika dihubungi detikbandung lewat telepon selulernya.

Diberitakan sebelumnya, Ucup mengalami pemukulan oleh segerombolan orang yang diduga kelompok suporter Persib, Viking. Dituturkan Ucup, sebelum kejadian tersebut dirinya sempat perang mulut dengan pentolan Viking Heru Joko.

Sementara itu pentolan Viking Heru Joko yang disebut Ucup turut dalam kejadian tersebut tidak bisa dihubungi. Sedangkan Panglima Suporter Viking Ayi Beutik mengaku belum mendengar kabar tersebut.

"Saya belum dengar, nanti saya telepon anak-anak," kata Ayi.
( tya / arp ) 

Sumber : Detiksport

Read more.....

Viking Pukuli Sutradara 'Romeo-Juliet'?

 Tya Eka Yulianti - detiksport

Sudah jatuh tertimpa tangga, istilah tersebut menggambarkan kondisi Andibachtiar Yusuf. Setelah filmnya, Romeo-Juliet, gagal tayang di bandung, sang sutradara dianiaya sekelompok orang yang diduga dari Viking, suporter Persib Bandung

Seperti dituturkan Ucup, panggilan Yusuf, kepada detiksport, kejadian bermula ketika ia bersama tiga rekannya hendak mencari makan di sekitar Mal Parijs Van Java, Jalan Sukajadi, Bandung, Jumat (1/5/2009). Ketika itu dirinya dihadang oleh sekelompok orang tepat di depan kafe Oh La La...

Dari keterangan Ucup, di antara gerombolan orang tersebut terdapat pentolan suporter Viking Heru Joko. Perang mulut antara Ucup dengan mereka tak bisa terhindarkan.

Tak dinyana, salah seorang dari gerombolan tersebut menyiramkan air ke arah ucup, dan diikuti oleh pukulan bertubi-tubi dari gerombolan tersebut.

"Saya sempat dapat tiga pukulan, sebenernya labih tapi saya berhasil menghindar," kata Ucup kepada detiksport melalui telepon selulernya.

Rencananya, film Romeo-Juliet akan tayang di Blitz Megaplex PVJ pada Jumat, (1/5) sore, namun batal karena pembicara yang akan berdiskusi setelah penayangan film mendadak tidak bisa hadir.
( tya / arp )

Sumber : Detiksport.com

Read more.....

Persija Kecewa Tak Bisa Ditonton The Jak

 
(VivaNews/ Anhari Lubis) 

Sebagai salah satu klub level papan atas, Persija Jakarta merasa teraniaya di saat-saat akhir Liga Super musim 2008/09 berputar. Maklum, selain terusir dari kandangnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, tim Macan Kemayoran harus rela bermain tanpa didampingi pendukungnya meski di paruh musim pertama tampil impresif dan sempat duduk di posisi runner up klasemen sementara.

“Kami tak pernah punya dosa nyata yang membuat pihak keamanan harus mencabut izin pertandingan. Padahal, Kapoltabes Bandung, yang pernah berurusan dengan kerusuhan di Stadion Siliwangi, tak ragu menggelar pertandingan di Bandung saat ini,” ujar Bambang Sucipto, direktur Umum PT. Persija Jaya, seperti dilaporkan Artha Tidar dari GOSport.

Setelah tak diperbolehkan melaksanakan pertandingan melawan PSMS Medan pada Jumat (17/4) silam di SUGBK, Persija terpaksa melanjutkan partai berikutnya di Stadion Kajuruhan, Malang sebagai tempat kandang pinjaman.
Setelah tak diperbolehkan melaksanakan pertandingan melawan PSMS Medan pada Jumat (17/4) silam di SUGBK, Persija terpaksa melanjutkan partai berikutnya di Stadion Kajuruhan, Malang sebagai tempat kandang pinjaman.

“Kami sebenarnya siap melakukan garansi penuh, kepada pihak kepolisian untuk memastikan tidak akan terjadi kerusuhan dalam bentuk apapun, saat Persija bermain di SUGBK. Kita akan koordinasi dengan koordinator wilayah (korwil) The Jak (pendukung Persija). Kalau perlu kepala pelaku kericuhan, sebagai taruhannya,” tegas Bambang.

Persija sendiri bakal melewati delapan partai selama bulan Mei ini. Namun mereka gagal membawa poin di partai perdana, setelah Sabtu (2/5) ditundukkan 1-2 oleh tuan rumah Pelita Jaya di Stadion Jalak Harupat, Soreang. Selanjutnya berturut-turut mereka akan menghadapi Persik Kediri di Kediri, pada Selasa (5/5), meladeni Sriwijaya di Malang pada Minggu (10/5). Bertandang ke Semarang menjamu PSIS Semarang pada Kamis (14/5), serta melakukan partai big match versus Persipura Jayapura, pada Minggu (17/5).

“Kami sedang setting, partai melawan Persipura nanti, belangsung di Semarang. Sebab, tiga hari sebelumnya, kami masih di Semarang. Agak lelah, bila migrasi lagi ke Malang melawan Persipura,” kata Ferry IndraSyarief, asisten manajer Persija.

Jika mereka mampu memberikan perlawanan terhadap kandidat juara Liga Super musim ini, maka dipastikan peluang Bambang Pamungkas dkk lebih terbuka, setidaknya untuk duduk di zona tiga besar. Partai berikutnya, Persijap Jepara bakal menunggu Persija pada Minggu (24/5) di Jepara, serta duel keras dengan Deltras Sidoarjo di Malang pada Rabu (27/5). Persija mengakhiri partai padatnya di bulan Mei, saat melayani PSMS Medan sebagai rematch akibat gagal terselenggara di Jakarta.

Irvan Beka
Sumber : VIVAnews

Read more.....

Pelita Jaya Permalukan Persija

 
ilustrasi pelita jaya   

Pelita Jaya tampil impresif melawan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Sabtu malam 2 Mei 2009. Pelita mempermalukan Persija 2-1.

Alhasil, peluang Persija menjadi juara Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 jadi menipis. Padahal, Maca Kemayoran diharapkan bisa menyaingi Persipura Jayapura di puncak klasemen.

Persaingan Persipura, Persija ditambah Persib Bandung akan membuat seru LSI sampai akhir. Sayangnya, Persija tampil kurang memuaskan di beberapa laga terakhir.
Babak Pertama

Pelita langsung memimpin ketika pertandingan baru berlangsung lima menit. Striker Rudi Widodo mampu memanfaatkan sepak pojok Elgi Melgiansyah.

Tendangan keras Rudi di kotak penalti tak terjangkau kiper Persija, Hendro Kartiko. Pelita 1, Persija 0.

Tak lama berselang, Persija mampu membalas. Kesalahan gelandang Pelita, Erol Iba menghadirkan tendangan penalti buat Persija.

Erol tertangkap basah menjangkau bola atas dengan tangan di kotak penalti. Alhasil, wasit pun menunjuk titik putih.

Bambang "BP" Pamungkas mengeksekusi dengan dingin ke gawang Dian Agus Prasetyo. Persija 1, Pelita 1.

Peluang berikut Pelita hadir lewat tendangan efek Johan Ibo di menit 34. Tendangan keras ini masih mampu ditepis Hendro. Sekali lagi Hendro melakukan penyelamatan gemilang menyambut corner.

Serangan bertubi-tubi Pelita berbuah di menit 38. Carlos Eduardo menyelesaikan umpan Rudi menjadi gol.

Umpan itu mengarah ke Erol, tapi dibiarkan menuju Eduardo Bizzarro. Dalam ruang tembak yang sempit, Eduardo masih bisa memaksimalkannya menjadi gol.

Kedua tim saling mengintip peluang. Tapi, sampai babak pertama berakhir kedudukan tak berubah.

Babak kedua

Laga babak kedua semakin seru. Pada menit 59, wasit Alil Rinenggo mengeluarkan keputusan kontroversial.

Alil memberikan kartu kuning kepada kiper Hendro Kartiko yang menyentuhkan kakinya ke badan Rudi Widodo di kotak penalti. Bukannya juga menghadiahkan tendangan penalti kepada Pelita, tapi Alil hanya memberikan tendangan bebas di luar kotak.

Set piece ini dimaanfatkan oleh Pelita. Sayangnya, tendangan keras Jusmadi masih mampu ditinju Hendro ke tengah lapangan.

Persija terus menyerang. Set piece Njanka pada menit 69 masih bisa ditepis Dian Agus dan hanya berbuah corner.

Peluang berikut Pelita didapat lewat James Koko Lomell di menit 79. Sayangnya, Lomell yang menang berebut bola dengan bek Abanda Herman gagal memaksimalkan peluang.

Persija sebenarnya bisa menyamakan kedudukan di menit 90. Greg Nwokolo berhasil menjebol gawang Dian Agus. Sayangnya, Greg terjebak dalam posisi offside terlebih dahulu.

Sasmpai peluit panjang ditiup wasit, skor di babak 1 tak berubah untuk kemenangan Pelita. Dnegan hasil ini, Persija bertahan di posisi 5 dengan 44 poin dari 24 laga.

Sedangkan Pelita merangsek ke papan tengah. Young Guns kini mengoleksi 39 poin dari 28 laga.

Edwan Ruriansyah

Sumber : VIVAnews

Read more.....

Peluang Juara LSI Tipis, Persija Fokus Copa

 
Bambang Pamungkas (Antara) 

Peluang Persija meraih gelar juara Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 nyaris tertutup. Namun tidak untuk Copa Indonesia 2009.

Persija tahun ini kembali lolos ke babak 8 besar Copa Indonesia. Di babak 16 besar Macan Kemayoran menyingkirkan tim asal LSI lainnya, Persiba Balikpapan dengan agregat 5-2.

Asisten Manajer Persija, Ferry Indrasyarief, saat dihubungi VIVAnews, mengaku peluang timnya di LSI 2008/2009 nyaris tertutup. Karena itu, Macan Kemayoran lebih memfokuskan diri mengejar trofi Copa Indonesia.

"Kami memang saat ini fokus untuk Copa. Tapi, kami juga tidak mau meninggalkan LSI begitu saja," kata Ferry.

Bambang Pamungkas cs belum bisa menerka-nerka tim mana yang akan menjadi lawannya di babak 8 besar Copa Indonesia. Sebab, undian (drawing) 8 besar baru digelar pada Rabu, 6 Mei 2009.

Selain Persija, enam tim LSI lainnya yang akan berlaga di perempat final terdiri atas Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, PSMS Medan, Persijap Jepara, Deltras Sidoarjo dan Persib Bandung. Sedangkan satu-satunya tim asal Divisi Utama yang lolos adalah Persibo Bojonegeoro.

Babak 8 besar masih menyisakan satu pertandingan lagi yakni mempertemukan antara Persitara kontra Persebaya Surabaya, 13 Mei 2009. Di leg 1 yang digelar di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, Persitara kalah 0-2 dari Persebaya.

Edwan Ruriansyah, Marco Tampubolon
Sumber : VIVAnews

Read more.....
 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Powered by    Login to Blogger