Koleksi Foto Irfan Bachdim
Diposting oleh di 12.44 0 komentar
Label: Profil Pemain, Timnas
Profil Irfan Bachdim, Idola Baru Timnas Indonesia
Irfan Haarys Bachdim |
Latar belakang
Ayah Irfan, Noval Bachdim adalah warga negara Indonesia kelahiran Malang yang telah menetap lebih dari 20 tahun di Belanda; sedangkan ibunya Hester van Dijic adalah
Irfan terlahir dari keluarga pesepakbola. Bakatnya diturunkan dari ayahnya Noval Bachdim yang seorang pesepakbola dari klub PS Fajar Lawang (anggota kompetisi internal Persekam Malang) pada era 80-an, dan kakeknya Ali Bachdim yang mantan pemain Persema Malang, PSAD Jakarta, dan PSHW (Hisbul Wathon) yang mayoritas beranggota pemain keturunan Arab. Kakeknya Ali Bachdim adalah purnawirawan TNI Angkatan Laut, sedangkan neneknya Siti Rahimah berasal dari keluarga Elong. Keduanya adalah keturunan Arab-Manado.
Karier
Di Belanda
Irfan mulai bermain sepak bola di akademi sepakbola Ajax Amsterdam. Setelah tiga tahun ia pindah ke SV Argon, di mana ia menjadi pencetak gol terbanyak meskipun ia bermain sebagai gelandang. Irfan kemudian direkrut oleh pencari bakat FC Utrecht, dan menandatangani kontrak dengan klub tersebut. Ia kemudian bermain untuk tim junior Utrecht, dan sesekali menjadi pemain cadangan tim senior. Setelah kontraknya tidak diperpanjang lagi, maka pada bulan Juli 2009 ia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem.
Di Indonesia
Pada bulan Maret 2010, Irfan mengikuti seleksi pemain di Persib Bandung dan Persija Jakarta, namun kedua klub tersebut tidak memilihnya. Tanggal 9 Agustus 2010, ia direkrut pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann, setelah sang pelatih melihat permainan Irfan dan para pemain muda berlaga amal untuk tokoh sepak bola Lucky Acub Zaenal di Stadion Gajayana, Malang. Irfan Bachdim direkrut bersama-sama dengan Kim Jeffrey Kurniawan, pemain berdarah Indonesia-Jerman yang sebelumnya bermain di FC Heidelsheim.
Tim nasional
Tahun 2006, Irfan sempat hampir membela tim sepak bola U-23 Indonesia di Asian Games Qatar. Namun ia harus absen dari turnamen tersebut karena menderita cedera.
Dalam Piala AFF 2010, ia tergabung dalam timnas senior Indonesia di bawah pelatih Alfred Riedl. Debut pertama bersama timnas Indonesia ia awali ketika timnas menang 6-0 di laga persahabatan melawan Timor Leste, di Palembang pada 21 November 2010. Penampilan pertamanya bersama timnas dalam turnamen resmi terjadi pada 1 Desember 2010, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 5-1 di Gelora Bung Karno pada ajang AFF 2010. Irfan sendiri mencetak 1 gol dalam pertandingan tersebut.
Sumber: id.wikipedia.org
.
Diposting oleh di 12.16 0 komentar
Label: Profil Pemain, Timnas
Persema Mantap Beralih ke LPI
Sejak awal Persema mengaku tertarik dengan konsep LPI yang berorientasi pada klub.
Pemain Persema Bima Sakti dibayangi oleh pemain Sriwijaya Zah Rahan (kanan) (ANTARA/Ari Bowo Sucipto) |
Laporan: Malik Ibrahim | Malang
• VIVAnews
Diposting oleh di 22.52 0 komentar
Label: Liga Indonesia
Ini dia Tendangan Penentu Gonzales
Foto: kompas.com
Read more.....
Diposting oleh di 23.37 0 komentar
Label: Timnas
Gonzales Bawa Indonesia ke Final
Sumber: kompas.com
Diposting oleh di 22.35 1 komentar
Label: Timnas
Pentolan Jakmania Kritisi Anggota
Sesepuh Jakmania juga mengimbau Pemprov DKI Jakarta ikut berperan aktif menjaga eksistensi klub.
Sedikitnya 40 pendiri kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, memberikan kritikan kepada para anggotanya yang pada musim lalu sering melakukan tindakan di luar kewajaran.Pernyataan pentolan The Jakmania itu tertuang dalam rilis pernyataan sikap bersama Forum JM yang dibagikan kepada wartawan disela-sela uji coba melawan Semen Padang di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
Dari tujuh pernyataan sikap itu, Forum JM meminta agar segera diadakan pemilihan ketua umum baru sebelum kompetisi Superliga Indonesia 2010/11 digulirkan. Forum JM juga meminta maaf kepada seluruh warga Jakarta yang selama ini kenyamanannya terganggu.
Forum JM meminta supaya pengurus baru The Jakmania nantinya bisa bersikap tegas untuk mencegah dan membersihkan tindakan anarkis dan rasial yang dilakukan para anggotanya. Sebab, sikap seperti itu dapat merusak citra The Jakmania di mata masyarakat.
Selain itu, Forum JM meminta supaya kepengurusan Persija dilandaskan pada loyalitas dan dedikasi tinggi untuk memajukan tim Macan Kemayoran, terutama dengan menggelar kembali kompetisi internal yang bisa menghasilkan talenta muda di masa mendatang.
Pemprov DKI Jakarta juga diminta supata berperan aktif dalam menjaga eksistensi Persija. Forum JM menilai keterlibatan Pemprov secara emosional belakangan ini semakin berkurang.
Sumber: goal.com
Read more.....
Diposting oleh di 04.51 0 komentar
Label: Jakmania, Supporter Indonesia
Inilah gol Cristian Gonzales
Gol bermula dari umpan Firman Utina langsung ke jantung pertahanan Filipina. Gonzales, yang berada di tengah kotak penalti lawan, menanduk bola masuk ke sudut kanan bawah gawang setelah sempat membentur tiang gawang.
Diposting oleh di 20.25 0 komentar
Label: Timnas
Ini dia sundulan gol Christian "El Loco" Gonzales
TRIBUN NEWS/DANY PERMANA |
Diposting oleh di 19.46 0 komentar
Label: Timnas
"Leg" Kedua, Riedl Ogah Imbang
KOMPAS/AGUS SUSANTO Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, Alfred Riedl berpose di Stadion Utama Gelora Bung Karno. |
Pada semifinal pertama yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Kamis (16/19/2010), Firman Utina dan kawan-kawan berhasil mengalahkan "The Azkals" 1-0. Kemenangan itu diraih berkat gol Cristian Gonzales.
Indonesia hanya perlu hasil imbang untuk lolos ke final. Namun, Riedl menegaskan, timnya wajib kembali memenangi pertandingan di leg kedua. Sebab, jika hanya mencari hasil imbang, hal itu justru akan sangat berbahaya. Lengah sedikit, Filipina bisa mencuri peluang Indonesia.
"Keunggulan 1-0 masih sangat berbahaya. Tentu kami tidak akan bermain demi hasil imbang. Di leg kedua kami akan tampil untuk meraih kemenangan," tegas Riedl.
Sumber: KOMPAS.com Read more.....
Diposting oleh di 15.43 0 komentar
Label: Timnas
Filipina Siap Balas Indonesia
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Pelatih Timnas Filipina, Simon McMenemy. |
McMenemy juga berniat tetap memberi kesempatan kepada kiper Neil Leonard Etheridge pada semifinal leg kedua lawan Indonesia, Minggu (19/12/2010), meski melakukan kesalahan di leg pertama.
Etheridge telah melakukan kesalahan fatal yang membuat timnya takluk 0-1 dari Indonesia pada semifinal pertama Piala AFF 2010, Kamis (16/12/2010). Ia melakukan blunder pada menit ke-31, saat berusaha menangkap bola tendangan lambung FIrman Utina. Kiper ketiga Fulham itu kurang cermat mengantisipasi bola. Tangkapannya gagal dan langsung ditanduk Christian Gonzales menjadi gol kemenangan Indonesia.
Meski begitu, McMenemy enggan menyalahkan kiper keturunan Inggris itu sebagai biang kekalahan. Menurutnya, gol itu terjadi karena adanya salah pengertian di antara pemain belakang dengan Etheridge.
"Ya, memang ada kesalahan dalam proses gol. Seperti ada miscommunication. Tetapi, saya tidak menyalahkan Etheridge. Dia masih 20 tahun. Dia hanya kurang beruntung. Yang jelas dia merasa kecewa karena kebobolan. Tapi, dia akan tetap mendapat kepercayaan di leg kedua," tegasnya.
McMenemy juga mengaku optimistis bisa membalas kekalahan pada leg kedua. "Jika kami kebobolan dua atau tiga gol akan sulit dikejar. Karena itu, kami masih memiliki peluang. Kami akan tetap berusaha pada leg kedua," kata pelatih asal Inggris itu.
Sumber: kompas.com.
Diposting oleh di 12.36 0 komentar
Label: Timnas
Bekuk Filipina, Indonesia Setengah Jalan ke Final
Diposting oleh di 09.29 0 komentar
Label: Timnas
'Voetbal' di Batavia
Ada baiknya kita sedikit menengok tentang voetbal (sepak bola) di Batavia. Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal atau sepak bola sering kali digelar untuk meramaikan pasar malam. Pertandingan dilaksanakan sore hari.
Sebenarnya selain sepak bola, bangsa Eropa termasuk Belanda juga memperkenalkan olahraga lain, seperti kasti, bola tangan, renang, tenis, dan hoki. Hanya, semua jenis olahraga itu hanya terbatas untuk kalangan Eropa, Belanda, dan Indo. Jadi sangat eksklusif. Alhasil sepak bola paling disukai karena tidak memerlukan tempat khusus dan pribumi boleh memainkannya.
Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi di mana orang Belanda sering menggelar pertandingan panca lomba (vijfkam) dan tienkam (dasa lomba). Khusus untuk sepak bola, serdadu di tangsi-tangsi militer paling doyan bertanding. Mereka kemudian membentuk bond sepak bola atau perkumpulan sepak bola. Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu militer, tapi juga warga Belanda, Eropa, dan Indo membuat bond-bond serupa.
Dari bond-bond itu kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang pada tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Sampai tahun 1929, NIVU sering mengadakan pertandingan termasuk dalam rangka memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai ajang judi. Demikian Zeffry Alkatiri berkisah dalam Pasar Gambir, Komik Cina dan Es Shanghai.
Bond China menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Adapun bond pribumi biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya Kwitang, Sinar Kernolong, atau Si Sawo Mateng.
Zeffry menyebutkan, pada 1928 dibentuk Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) sebagai akibat dari diskriminasi yang dilakukan NIVB. Sebelumnya bahkan sudah dibentuk Persatuan Sepak Bola Djakarta (Persidja) pada 1925. Pada 19 April 1930, Persidja ikut membentuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di gedung Soceiteit Hande Projo, Yogyakarta. Pada saat itu Persidja menggunakan lapangan di Jalan Biak, Roxy, Jakpus.
Memasuki tahun 1930-an, pamor bintang lapangan Bond NIVB, G Rehatta dan de Wolf, mulai menemui senja berganti bintang lapangan bond China dan pribumi, seperti Maladi, Sumadi, dan Ernst Mangindaan. Pada 1933, VIJ keluar sebagai juara pada kejuaraan PSSI ke-3.
Pada masa Jepang, semua bond sepak bola dipaksa masuk Tai Iku Koi bentukan pemerintahan militer Jepang. Di masa ini, Taiso, sejenis senam, menggantikan olahraga permainan. Baru setelah kemerdekaan, olahraga permainan kembali semarak.
Tahun 1948, pesta olahraga bernama PON (Pekan Olahraga Nasional) diadakan pertama kali di Solo. Di kala itu saja, sudah 12 cabang olahraga yang dipertandingkan. Sejalan dengan olahraga permainan, khususnya sepak bola, yang makin populer di masyarakat, maka kebutuhan akan berbagai kelengkapan olahraga pun meningkat. Zeffry mencatat, di tahun 1960-1970-an, pemuda Jakarta mengenal toko olahraga Siong Fu yang khusus menjual sepatu bola. Produk dari toko sepatu di Pasar Senen ini jadi andalan sebelum sepatu impor menyerbu Indonesia. Selain Pasar Senen, toko olahraga di Pasar Baru juga menyediakan peralatan sepakbola.
Pengaruh Belanda dalam dunia sepak bola di Indonesia adalah adanya istilah henbal, trekbal (bola kembali), kopbal (sundul bola), losbal (lepas bola), dan tendangan 12 pas. Istilah beken itu kemudian memudar manakala demam bola Inggris dimulai sehingga istilah-istilah tersebut berganti dengan istilah persepakbolaan Inggris. Sementara itu, hingga 1950 masih terdapat pemain indo di beberapa klub Jakarta. Sebut saja Vander Vin di klub UMS; Van den Berg, Hercules, Niezen, dan Pesch dari klub BBSA. Pemain indo mulai luntur di tahun 1960-an.
WARTA KOTA Pradaningrum Mijarto
Sumber: kompas.com
Diposting oleh di 07.54 1 komentar
Label: Persija
Dhani Temani Al, El & Dul Tonton Persija
Dhani dan ketiga putranya tampak antusias menyaksikan laga Persipura di tribun penonton
Dhani mendampingi tiga buah hatinya menyaksikan klub kesayangan mereka saat menjamu Persipura di lanjutan Liga Super Indonesia (ISL), Selasa 16 Maret 2010.
Dhani dan ketiga putranya tampak antusias menyaksikan laga Persipura di tribun penonton. Al, El, Dul terlihat beberapa kali memperlihatkan ekspresi kekecewaan saat Bambang Pamungkas cs gagal memanfaatkan peluang demi peluang.
Di sela-sela memberikan dukungan buat Persija, ketiga putra Ahmad Dhani ini juga sempat bertemu dengan bintang Persija Firman Utina yang rela menghampiri mereka.
Al, El dan Dul tampak bersalaman dan berbincang-bincang dengan Utina. Raut kegembiraan terlihat jelas dari ketiga jagoan Ahmad Dhani ini saat berjumpa dengan bintang lapangan Persija itu.
Namun sayangnya kegembiraan Al, El, dan Dul ini harus berakhir dengan kekecewaan setelah Persija harus takluk 0-2 dari Persipura. Read more.....
Diposting oleh di 21.14 1 komentar
Label: Jakmania, Supporter Indonesia
Maman: Lini Belakang Persija tak Fokus
Dua gol Persipura yang dicetak Boaz T Salossa dan Alberto Gancalvez lahir melalui serangan balik yang mematikan.
"Kami tampil di bawah form. Lini belakang kurang konsentrasi. Saya harap ini menjadi evaluasi bagi kami," kata Maman seusai pertandingan.
Ketidakhadiran gelandang Firman Utina juga menjadi salah satu penyebab utama kekalahan "Macan Kemayoran". Firman harus absen di pertandingan ini karena akumulasi kartu kuning.
"Ketidakhadiran Firman juga menjadi penyebab utama. Dia adalah penghubung antarlini," ungkap Maman.
Meski kalah, Maman tetap optimistis Persija masih mampu merebut gelar juara Liga Super Indonesia. "Jalan masih panjang. Pertandingan kandang kami masih banyak. Kami masih optimistis untuk juara," lanjut Maman.
C3-10
Editor: lou Read more.....
Diposting oleh di 20.15 0 komentar
Label: Liga Indonesia, Persija
Lagi, Sembilan "The Jak Mania" Ditangkap
Pantauan Kompas.com, Selasa (16/3/2010), sembilan orang yang masih remaja itu dibawa dengan menggunakan dua mobil patroli ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polda Metro Jaya. Tampak senjata tajam yang diamankan yaitu parang dan golok. Saat ini, mereka sedang diperiksa oleh penyidik.
Sebelumnya, polisi mengamankan 38 suporter Persija ketika melintas di
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar, mengatakan, kepolisian belum dapat memastikan apakah puluhan The Jak Mania itu akan ditahan atau dilepaskan. "Belum di putuskan. Kita tunggu langkah-langkah penyidik selanjutnya," ucap Boy melalui pesan singkat kepada Kompas.com.
SAN
Editor: wah
Diposting oleh di 20.13 0 komentar
Label: Jakmania, Supporter Indonesia
Persija Menyerah dari Persipura 0-2
Tim Macan Kemayoran yang tidak mau malu di kandang langsung memberikan perlawanan yang sengit ke pertahanan Persipura. Hasilnya Bambang Pamungkas langsung mengancam namun berhasil ditahan oleh Jendry Pitoy.
Persipura tidak tinggal diam dan terus menekan. Akibat kesalahan lini belakang pemain Persija Baihaki Khaizan, Alberto Goncalves pada menit 15 mampu mengecoh kiper M. Yasir dan merubah kedudukan menjadi
Unggul 1-0 membuat anak asuh Jacksen F Tiago terus menggempur pertahanan Persija. Hasilnya Boaz Salossa pada menit 21 menambah keunggulan Persipura menjadi 2-0.
Tertinggal 2-0 membuat anak asuh Benny Dolo meningkatkan serangan. Hanya saja hingga babak pertama usai kedudukan tetap 0-2 untuk Persipura.
Memasuki babak kedua tim Macan Kemayoran kembali menekan pertahanan Persipura yang dikawal oleh Jack Komboy. Hanya saja belum mampu menciptakan gol. Mendapatkan dukungan penuh dari suporter membuat pemain Persija berusaha semaksimal mungkin menciptakan peluang. Karena kuatnya pertahanan Persipura bolapun tidak sampai gawang Jendry Pitoy.
Persipura juga memberikan perlawanan. Beberapa peluang menambah gol terus terjadi. Namun demikian penjaga gawang Persija M. Yasir mampu menahannya. Hingga wasit Djunaedi Effendy meniup peluit panjang kedudukan tetap 0-2 untuk kemenangan Persipura Jayapura.
Susunan pemain:
-Persija: M. Yasir (kiper), Abanda Herman, Baihaki Khaizan, Aris Indarto, Ismed Sofyan (kapten), Erick Setiawan, Fahruddin Mustafic, Agus Indra/Musafry, Bambang Pamungkas/Salim Alaydrus, Emalue Serge.
-Persipura: Jendry Pitoy (kiper), Tang Tian, Ricardo Salampessy, Kamasan Jack Komboy, Gerald Pangkaly, Ortizan Salossa, Eduard Ivakdalam (kapten)/Stevie Bonsapia, Ian Louis Kabes, Boaz Salossa, Yustinus Pae, Alberto Goncalves/Qu Ceng.
WAH
Editor: wah
Diposting oleh di 20.09 0 komentar
Label: Liga Indonesia, Persija
Satu Suporter Persija Kedapatan Bawa Ganja
Kepada petugas saat diperiksa di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Polda Metro Jaya, Selasa (16/3/2010) sore, pria itu mengaku bernama Andri warga Condet, Jakarta Timur. Dari dalam celana dia, polisi menemukan tiga linting ganja yang disimpan di dalam bungkus rokok.
Namun saat diperiksa, pria yang mengenakan
Selain berbagai jenis senjata tajam, dari para suporter nekat itu ditemukan berbagai botol minuman keras kosong dan beberapa plastik yang berisi minuman keras.
Seperti diberitakan, puluhan suporter yang melintas di depan Polda Metro Jaya itu dihentikan polisi saat akan menuju Gelora Bung Karno. Polisi menggiring mereka ke lapangan Polda Metro Jaya lalu memeriksa seluruh barang bawaan.
SAN
Editor: wah
Diposting oleh di 20.05 0 komentar
Label: Jakmania, Supporter Indonesia
Bawa Senjata Tajam, Puluhan Suporter Persija Diamankan
Pantauan Kompas.com, Selasa (16/3/2010) pukul 17.20, sekitar 40 orang yang masih remaja itu telah digelandang ke depan Sentra Pelayanan Kepolisian Polda Metro Jaya. Mereka duduk berjejer dengan senjata tajam masing-masih yang ditaruh di depan mereka.
Tampak mereka membawa
Awalnya, petugas lalu lintas memberhentikan satu bus yang mengangkut suporter di atap bus ketika melintas di depan Polda Metro Jaya. Petugas hanya ingin memerintahkan mereka masuk ke dalam bus. Namun karena curiga, petugas kemudian memeriksa beberapa suporter dan ditemukan senjata tajam.
Seluruh suporter itu lalu digiring ke lapangan Polda Metro Jaya untuk diperiksa. Di situlah petugas menemukan berbagai barang bukti senjata tajam. Petugas kemudian menghentikan suporter lain yang menuju Gelora Bung Karno. Mereka digiring masuk ke lapangan lalu diperiksa.
SAN
Editor: wah
Diposting oleh di 20.02 0 komentar
Label: Jakmania, Supporter Indonesia
Jakmania Berbahasa Sunda
Oji, 15 naik kereta Rangkas-Kota yang biasa dijuluki "kereta langsam" dari stasiun Citeras, tempat tinggalnya. Tujuannya hanya satu, mendukung Persija Jakarta, kesebelasan kesayangannya. Jumat (19/02/2010). Tim "Macan Kemayoran" akan menghadapi tim Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan dalam lanjutan ajang Djarum ISL.
Tentu saja Oji tidak sendiri. Ratusan remaja sebayanya tumplek memenuhi 7 gerbong kereta Rangkas-Kota. Mereka mudah dikenali dengan gaya khas ABG: merokok, rambut dengan punk-look dan terutama, segala atribut berwarna oranye. Atau paiing tidak dengan nuansa oranye.
Selain topi bertanduk dengan aksen oranye dan hitam, para Jakmania ini juga muncul dengan kaos berwarna dasar oranye atau hitam dengan segala macam grafiti. Bunyi tulisan bisa bermacam-macam dari puja-puji terhadap klub kesayangan mereka, "Persija Macan 1928, Kebanggaanku," atau "Persija Forever."
Namun bunyi grafiti di kaos para pendukung fanatik ini bisa juga bersifat provokatif seperti tulisan "Viking and Bonek" yang ditandai dengan tanda silang. Atau juga "Wanted! Kill the Vikings, everywhere, anytime, always." Mengerikan memang. Viking adalah kelompok pendukung tim Persib Bandung, sementara Bonek adalah kelompok pendukung tim Persebaya Surabaya.
Fenomena ini memang bukan hal yang aneh di sepakbola nasional. Tim-tim sepakbola dianggap sebagai representasi dari kelompok masyarakat yang merasa dekat atau memiliki mereka. Persib Bandung secara historis sudah dianggap sebagai representasi masyarakat Jawa Barat, bahkan di luar Bandung. Begitu pun Persebaya menjadi representasi masyarakat Jawa Timur di luar Surabaya.
Tetapi para Jakmnaia pendukung Persija dari wilayah pinggiran bahkan agak jauh dari Jakarta memang menjadi suatu fenomena unik. Apalagi mengingat di wilayah pinggiran jakarta tersebut terdapat juga tim-tim sepakbola seperti Persita maupun Persikota Tangerang yang memiliki kelompok pendukung sendiri. Dan para Jakmania dari Rangkas harus melalui beberapa wilayah seperti Tenjo, Parung Panjang, Tangerang, Serpong, Kebayoran Lama sebelum mencapai wilayah Senayan.
Secara kultural pun, para pendukung "KRL langsam" ini berbeda dengan para Jakmania dari pusat kota seperti dari Cikini, Cilincing, Taman Sari, Tebet dll. Mereka lebih fasih berbahasa Sunda antarmereka, ketimbang ber "lu-lu, gue-gue," meski mereka mengenakan kaos bertuliskan,"Gue Anak Jakarta."
Oji, yang mengenakan kaos, "Warga Jakarta Wajib Dukung persija," hanya tersenyum saat ditanya mengapa dia sebagai anak Citeras merasa wajib mendukung tim ibu kota tersebut. Jawaban justru datang dari kumpulan teman-temannya yang duduk menggelosor di lantai kereta,"Bapak kita kan orang Jakarta, Pak. Tiap hari bolak balik naik KRL karena cari duit di Jakarta..."
Diposting oleh di 23.12 2 komentar
Label: Jakmania, Supporter Indonesia
Skuad Persija 2009-2010
Diposting oleh di 01.52 0 komentar
Label: Foto Pilihan, Pemain Persija, Persija
Stadion Menteng yang tinggal kenangan
Diposting oleh di 01.47 0 komentar
Label: Foto Pilihan, Persija
Skuad Persija
Berdiri ki-ka:
Rocky Putiray, Mbeng Jean, ?, ?, Joko Kuspito, Nur'alim (C)
Jongkok ki-ka:
?,?,?,?, Widodo Cahyono Putro,?
Ada yg hapal nama pemain lainnya? bantuin donks...
Diposting oleh di 01.47 0 komentar
Label: Foto Pilihan, Pemain Persija
PR untuk Bendol di Putaran Kedua
Mohammad Resha Pratama - detiksport
Dalam laga yang dihelat di Gelora Bung Karno, Rabu (3/2/2010), Persija yang bertindak sebagai tuan rumah justru lebih banyak ditekan oleh Persela di babak kedua. Beberapa kali pemain Persela di bawah komando Samsul Arif membahayakan gawang M Yasir.
Untungnya keunggulan di babak pertama melalui gol tunggal Alliyudin mampu dipertahankan hingga 90 menit laga berakhir. Bendol, sapaan Benny Dollo, mengakui timnya memang kurang greget di paruh kedua.
"Babak kedua saya akui Persela lebih menguasai jalannya laga. Ini karena banyak pemain kami yang terkena cedera. Bisa saja Persela mencetak gol untuk mencuri poin atau memenangkan laga itu," tukas Bendol kepada wartawan usai laga.
Dari kondisi di atas Bendol mengakui memang ada ketimpangan antara skuad inti dan cadangan di Persija. Ini benar-benar terlihat setelah Bambang Pamungkas, Leo Tupamahu dan Agus Indra ditarik keluar karena disinyalir menderita cedera di tengah laga. Hal itulah yang akan menjadi pekerjaan rumah (PR) buat Bendol.
"Saya rasa skuad kami terlalu timpang kualitasnya. Masih banyak pemain muda yang belum bisa mengimbangi seniornya. Hal inilah yang akan kami evaluasi untuk paruh kedua musim ini," lugas mantan pelatih timnas itu.
Kemenangan ini mengangkat posisi juara Liga Indonesia 2001 itu ke posisi empat dengan 27 poin dari 17 laganya. Catatan ini terbilang apik mengingat Persija sempat terlempar ke zona merah di awal musim.
"Kita ingin menjaga posisi kita dengan tim di atas dan itu bisa kami lakukan saat ini. Namun hasil di akhir putaran pertama sekarang tak begitu penting, yang penting adalah di akhir putaran kedua nanti," demikian Bendol.
( krs / arp )
Diposting oleh di 01.28 0 komentar
Label: Liga Indonesia, Persija
Persija Incar Striker Liberia
Marco Tampubolon
Firman sudah mulai berlatih bersama Persija, Jumat, 5 Februari 2010. Rencananya mantan pemain Pelita Jaya itu sudah bisa diturunkan saat Persija melakoni laga perdana di putaran kedua ILS kontra Bontang FC, 10 Februari 2010.
Asisten Manajer Persija, Ferry Indrasyarief mengatakan perburuan Persija belum berakhir. Macan Kemayoran masih perlu menambah taringnya untuk putaran kedua nanti.
"Kami masih mencari satu striker lagi. Kami sudah menghubungi beberapa agen agar mengirimkan pemainnya," kata Ferry.
Salah seorang pemain yang sedang dipertimbangkan Persija berasal dari Liberia. Pemain ini kabarnya pernah bermain di Liga Libya. Namun kendalanya, pemain ini kemungkinan baru bisa memperkuat Persija awal Maret mendatang.
"Jeda kompetisi sangat singkat. Karena itu, sulit bagi pemain ini untuk bisa tampil sejak awal putaran kedua. Paling cepat dia baru bisa turun awal Maret mendatang," kata Ferry.
Pelatih Kepala Persija, Benny Dolo berharap manajemen bisa segera mendatangkan striker baru bagi timnya. Sebab, selain menambah stok penyerang, tambahan striker baru juga akan membuat persaingan di lini depan semakin ketat.
Langkah ini menurut Bendol bakal mendongkrak penampilan tiga strikernya yang masih belum maksimal. Ketiga striker tersebut adalah Talaohu Abdulmushafry, Bambang Pamungkas, dan Aliyudin.
Diposting oleh di 01.09 0 komentar
Label: Persija