Kompas/julian sihombing
Jakarta, Kompas
Keempat tim empat besar Liga Bank Mandiri-PSMS Medan, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan PSM Makassar-bertekad akan mempertontonkan permainan terbaiknya di semifinal Liga Bank Mandiri hari Kamis (4/10) ini. Keempat tim juga menjanjikan akan tampil sesuai dengan karakter khas masing-masing yang sudah dikenal para pencinta sepak bola.
Tim "Ayam Kinantan" PSMS berjanji akan tampil seperti yang sudah dikenal dengan permainan kerasnya. PSM atau tim "Juku Eja" berjanji bermain solid dan merata tanpa tergantung dari seorang pemain bintang.
Sementara tim "Bajul Ijo" akan turun dengan
ciri permainan menyerang. Dan tim "Macan Kemayoran" yang difavoritkan menjadi juara akan turun dengan ciri khasnya bermain cantik dan langsung menyerang di menit-menit awal.
Tekad mereka mengemuka saat jumpa pers di Sekretariat PSSI di Jakarta, hari Rabu. Dalam jumpa pers itu hadir Pelatih PSMS Suimin Dihardja, Pelatih Kepala PSM Syamsudin Umar, Pelatih Persebaya Rudy Keltjes, dan Asisten Pelatih Persija Isman Jasulmei yang didampingi kapten Budiman. Hadir juga Sekretaris Jenderal PSSI Tri Goestoro, Bendahara PSSI Irawadi Hanafi, dan Kepala Humas PSSI Eddi Elison.
Menurut jadwal, Presiden Megawati Soekarnoputri diharapkan akan hadir di final hari Minggu nanti untuk menyerahkan Piala Presiden. Tetapi, sampai kemarin petang Tri Goestoro masih belum mendapat konfirmasi kehadiran Presiden.
Juara Liga Bank Mandiri kali ini akan diberikan hadiah Piala Presiden sebagai piala bergilir, dan uang pembinaan Rp 75 juta. Sementara runner-up menerima uang pembinaan sebesar Rp 50 juta.
Untuk pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak masing-masing mendapat Rp 25 juta. Selain itu, PSSI juga akan memberikan hadiah khusus kepada tim terbaik dalam bentuk penghargaan dan uang yang belum ditentukan besarnya.
PSMS "pincang"
Suimin dan kapten PSMS Slamet Riyadi berjanji akan menampilkan permainan terbaik dengan ciri khas keras, tetapi bukan kasar. "Tidak ada jalan lain melawan PSM kecuali tampil habis-habisan. PSMS akan turun dengan kekuatan penuhnya," janji Slamet.
Sedangkan Suimin mengakui kinerja timnya kali ini agak sedikit "pincang" karena ketidakhadiran gelandang M Erwin (30) yang terkena hukuman dilarang main aktif setahun oleh Komisi Disiplin PSSI.
"Absennya Erwin yang dihukum akan mengganggu kinerja tim kami. Tetapi, saya ingatkan, tim lain jangan pernah menganggap enteng kami," kata Suimin.
Suimin juga mengungkapkan ada empat pemain yang cedera, yakni Slamet, Colly Misrun, Marco Maurmada, dan Edu Juanda. "Ada empat pemain kami yang cedera, dan saya harap mereka semuanya pulih dalam waktu dekat ini. Tetapi, untuk tim-tim yang lain, harap diingat bahwa cederanya empat pemain kunci ini tidak akan menurunkan kekuatan kami," tegas Suimin.
PSMS Medan, menurut Suimin, tetap mempunyai karakter kuat walaupun kekuatan timnya berkurang menjadi tersisa 60 persen. PSMS berharap para pemain pengganti yang disiapkan bisa melapis kekurangan yang ada.
"Kami akan tetap menurunkan pemain-pemain kunci itu, tetapi mereka tidak jadi starter. Lihat dulu pemulihan kondisi mereka dalam hari-hari ini," kata Suimin yang mengaku dijanjikan hadiah naik haji oleh pengurus PSMS jika mampu membawa timnya lolos ke final.
Sementara Syamsudin menilai ambisi Manajer Tim Kadir Halid yang ingin mempertahankan gelar-sekaligus mencatat rekor dua kali juara dua kali berturut-turut-sebagai pelecut semangat dirinya dan anak-anak asuhannya. "Semua pemain kami siap dan fit, tidak ada yang cedera. Kami sebagai juara bertahan siap menghadapi permainan keras yang akan dikembangkan PSMS," kata Syamsudin.
Sementara itu, kubu Persebaya dan Persija lebih memilih merendah dan enggan mengungkap strategi. Mereka lebih memilih berbicara mengenai para pendukungnya yang dikhawatirkan akan menimbulkan keonaran.
Kedua tim sudah dipastikan akan kehilangan sejumlah pemainnya karena terkena kartu merah. Persebaya dipastikan akan turun tanpa pemain belakang Agung Setyabudi, sementara Persija tidak bisa memainkan Ebanda Timothe Gillian dan Djoko Kuspito.
"Sebagai pelatih, urusan kami bukan mengurus suporter. Suporter adalah urusan koordinator suporter dan pihak penanggung jawab keamanan. Kami hanya ingin bermain sebaik mungkin untuk menjadi juara. Tetapi, kami imbau para suporter Persebaya jangan membuat onar di Jakarta. Tontonlah dan nikmatilah sepak bola. Jangan buat onar," kata Rudy.
Sementara Budiman hanya berucap singkat, "Persija akan tampil habis-habisan di depan pendukung kami". (bw)
Comment Form under post in blogger/blogspot