Macan Kemayoran raih satu poin di Bandung

Persija Jakarta bermain luar biasa saat menghadapi tuan rumah Persib Bandung dalam lanjutan Turnamen Torabica Soccer Championship di Stadion Gelora Bandung Lautan Api,Sabtu, 16 Juli 2016.

Kiper Persija, Andritany Ardhiyasa menjadi pemain terbaik di pertandingan ini dengan membuat 8 penyelamatan gemilang.

Sebagai tim tamu Persija yang harus bertanding tanpa dukungan langsung pendukung fanatiknya sama sekali tidak menunjukkan mental inferior. Solidnya barisan pertahanan yang digalang William Pacheco membuat pemain Maung Bandung kesulitan mencetak gol.

Persib sempat mendapatkan peluang di menit 9 lewat sepakan Zulham Zamrum dari jarak dekat. Namun Andritany mampu mengamankan gawangnya dengan baik.

Walaupun bermain di tengah tekanan 35.125 penonton, Macan Kemayoran terus memberikan perlawanan militan. Pada menit ke-27, tembakan Robertino Pugliara dari luar kotak penalti Persija mengarah ke pojok kiri atas gawang tapi lagi-lagi Andritany menunjukkan kualitasnya menjaga gawang klub kebanggaan warga Jakarta ini.

Skuad asuhan Paulo Camargo bukan tidak memiliki peluag mencetak gol. Pada menit ke-38, Ade Jantra yang merupakan pemain asli Jakarta nyaris saja membungkam seisi stadion. Sayang peluang emas di depan gawang gagal dikonversi menjadi gol.

Untuk menambah daya gedor, Pelatih Persib, Djadjang Nurjaman memasukkan David Laly, Juan Belencoso dan Tantan Zalikha. Namun strategi ini tidak berjalan mulus membongkar pertahanan Persija yang bermain sangat disiplin dan efektif.

Bahkan di masa injury time, Persija justru nyaris menjebol gawang Persib. Sayang sontekan lemah Ade Jantra justru mengarah ke I Made Wirawan. 

Hasil seri ini membuat kedua tim yang sama-sama sudah melakoni 10 pertandingan tertahan di papan tengah, Persib di posisi 8 dengan 14 poin sementara Persija di posisi 11 dengan 12 poin.

Susunan Pemain
Persib Bandung: 78-I Made Wirawan; 4-Dias Angga, 3-Vladimir Vujovic, 31-Yanto Basna, 6-Tony Sucipto; 23-Kim Kurniawan, 24-Hariono; 54-Zulham Zamrun (91-David Laly 56'), 10-Robertino Pugliara, 7-Atep (82-Tantan 72'); 33-Sergio Van Dijk (99-Juan Belencoso 67')
Pelatih: Djadjang Nurjaman
Persija Jakarta: 26-Andritany; 36-Vava Mario, 6-Maman Abdurahman, 33-Willian Pacheco, 4-Rendika Rama; 21-Amarzukih, 22-Hong Soon-hak, 15-Syahroni (8-Sutanto Tan 79'); 19-Ade Jantra, 17-Abrizal Umanailo (7-Ramdani Lestaluhu 70'); 20-Bambang Pamungkas
Pelatih: Paulo Camargo  

Read more.....

Persija Lolos Ke Delapan Besar PJS

Para pemain dan official Persija Jakarta melakukan tos setelah mengamankan tikek 8 besar PJS.
Persija Jakarta dipastikan lolos kedelapan besar setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor tipis 1 - 0.
Laga yang berlansung diStadion Kanjuruhan, Malang dan disiarkan oleh NET TV ini menjadi laga penentuan bagi Persija Jakarta. Dimana Persija Jakarta yang baru melakni satu laga dan mendapat hasil yang positif dengan kemenangan atas PBR namun Sriwijaya yang sudah bermain dua laga dengan poin tiga tentu membuat langkah Persija untuk melaju ke delapan besar cukup besar.

Babak Pertama :
Sriwijaya lebih banyak menguasai bola diawal awal pertandingan. Dimenit empat belas Persija melakukan pergantian pemain, tak tanggung tanggung Coach Banur langsung menggantikan dua pemain sekaligus, Keluar: Pandi, Aldi. Masuk: Ramdani, Dedi. Jual beli serangan mulai dilakuan. Serangan serangan dari para pemain Sriwijaya masih bisa dipatahkan oleh barisan pertahanan Persija. Water break dilakukan. Gol Pacho dianulir wasit karena dianggap offside. Wanggai mendapatkan kartu merah, tentu sebuah keuntungan bagi Persija. Walau sudah ada tambahan waktu dua menit, namun Persija belum bisa membobol gawang Sriwijaya FC. Peluit pun berbunyi, babak pertama telah usai.

Babak Kedua :
Baru bejalan dua menit, Persija langsung membuat gol melalui kaki Ramdhani. Sorak sorak gembira para Jakmania yang hadir distadion Kanjuruhan, Malang makin terdengar. Walau bermain dengan sepuluh pemain ternyata Sriwijaya masih bisa mengimbangkan permainan Persija. Persija melakukan pergantian pemain kembali keluar: Dedi, Masuk: Ilham. OK John mendapatkan kartu merah setelah mendapat kartu kuning yang kedua kali, Sriwijaya mendapatkan pinalti. Semua mata tertuju ke gawang Persija. Tendangan yang diamblik oleh Asri Akbar masih bisa digagalkan oleh Andritany! Penampilan Andritany menjadi semakin gemilang setelah mengagalkan pinalti Asri Akbar. Seperti dipertandingan sebelumnya, yakni banjir kartu kuning terus mengalir dari kedua kubu. Dengan kepercayaan diri yang tinggi Andritany kembali menangkap tendangan spekulasi Asri Akbar. Tambahan waktu 3 menit. Andritany mendapatkan perawatan setelah kaki kirinya cedera karena tumpuan kaki yang kurang pas, ketika mengambil bola atas yang dilepaskan oleh Asri Akbar.

Dengan kemengan tiga poin ini Persija telah mengamankan tiket babak delapan besar. Namun Persija masih harus melakoni dua laga terakhirnya. Persija akan bertemu Arema Cronus pada tanggal 28 November, dimana akan disiarkan langsung oleh NET TV. Tak hanya diMalang, diJakarta rencananya akan digelar nonton bareng sekaligus merayakan ulang tahun Persija Jakarta yang ke-87.

(Jaka)

Read more.....

Kemenangan Perdana Persija DiPiala Jenderal Sudirman

 Hari ini adalah laga perdana Persija Jakarta diPiala Jenderal Sudirman, Persija yang menghadapi PBR sedangkan PBR telah melakoni laga pertamanya melawan Arema Cronus. Walau sempat tak berdaya Persija dengan kekompakan tim akhirnya bisa menyeimbangkan permainan dan akhirnya meraih kemenangan perdananya diPiala Jenderal Sudirman sedangkan PBR telah lebih dahulu menerima kekalahan dalam pertandingan sebelumnya.

Permalink gambar yang terpasangBabak Pertama :
Baru tiga menit PBR langsung memberikan tekanan terhadap para pemain Persija Jakarta. Jual beli serangan terus dilakukan, Persija mendapatkan tendangan bebas pada menit 16' namun sayang tendangan dari OK John membentur pagar pemain PBR. Persija mendapatkan peluang pertama melalui sundulan Pandi pada menit 18' sayang sundulan itu masih melebar dari gawang PBR. Kartu merah diberikan terhadap Leonard setelah melanggar Pacho, dan mulai saat itulah permainan Persija mulai terlihat dengan sepuluh pemain PBR masih bisa menyamai permainan Persija Jakarta. Water Break dilakukan. Ketika itu "banjir" kartu kuning dimana enam kartu kuning dikeluarkan dalam pertandingan ini, dengan tensi yang tinggi jual beli serangan masih terus dilakukan oleh kedua tim. Tambahan dua menit sebelum turun minum dan ternyata itu tak disia siakan oleh Pacho ya, Pacho menjebol gawang lawan melalui umpan Maitimo pada menit 46' tidak lama kemudian peluit berbunyi tanda babak pertama telah usai.

Babak Kedua :
Tidak perlu waktu lama Persija langsung mendapat corner kick namun belum membuahkan gol. Tendangan dari M. Ilham digagalkan oleh tiang gawang. Tidak mau diserang PBR malah berbalik menyerang, namun serangan serangan dari para pemain PBR masih bisa digagalkan oleh para pemain Persija. Jual beli serangan masih terus dilakukan oleh kedua tim, walau sudah banyak kartu kuning yang dikeluarkan dan satu kartu merah namun tensi masih tetap tinggi. Akhirnya Persija kembali menghasilkan gol yang diciptakan oleh Maitimo pada menit 75' Macan Kemayoran masih ingin berburu gol, namun dengan pertahanan dari PBR yang cukup solid membuat Persija sedikit menurunkan tensi permainan dan hingga akhir babak kedua sudah tak ada lagi gol yang tercipta.

Persija akan melakoni laga selanjut melawan Sriwijaya FC pada Rabu, 25 November 2015 dan disiarkan secara langsung oleh NET TV pukul 19.00 terus pantau berita berita tentang Persija dan The Jakmania disini terus ya... The Jak!!! Maniaa...

( Jaka )

Read more.....

Persija Siap Tempur Dilaga Perdana

Persija akan memulai laga perdananya melawan PBR dalam pertandingan digrup A. Dengan modal yang positif atas kemenangan diuji coba dan pemusatan latihan diBatu kemarin, Persija juga telah mempersiapkan matang matang para pemainnya. Laga nanti malam yang akan bermain diStadion Kanjuruhan, Malan dan disiarkan langsung oleh NET TV pada pukul 19.00 WIB.
Dengan hasil yang memuaskan saat menjalani uji coba diBatu yakni Persija yang memenangkan tiga laga sekaligus yakni pertandingan uji coba perdana Persija VS PS Jaguar, Persija VS PS Kusuma dan laga uji coba terakhir Persija VS Persikoba.

Dilaga uji coba perdana persija berhasil menang atas PS Jaguar dengan skor tipis 1-0. Persija yang menurunkan Andritany; Ismed (C), Maman, Gunawan, Zikri; Maitimo, Amarzukih, Syahroni; Fandi, Ihwan, Dedi, dengan gol yang diciptakan oleh Maitimo dari titik putih akhirnya Persija membuat hasil dilaga uji cobanya yang pertama itu menjadi hasil yang positif walau hanyalah menang dengan skor 1-0.

Dilaga uji coba yang kedua Persija kembali meraih hasil yang sangat baik, ya.. Mungkin para pemain melihat hasil yang kurang baik walau memenangkan pertandingan tersebut. Dilaga itu Persija menang dengan skor yang cukup telak yaitu 6-0. Dipertandingan itu digunakan sistem 3X30 menit, Persija yang menurunkan Reky; Ismed (C), Maman, Gunawan, Zikri; Amarzukih; Messi, Maitimo, Rizal, Aldi; Pacho dan dengan gol dari Ihwan sebagai pemain pengganti pada menit 44', dalam waktu yang tidak terlalu lama Persija kembali membobol gawang PS Kusuma yang diciptakan oleh Dedi pada menit 59' yang juga sebagai pemain pengganti, Persija kembali membobol gawang PS Kusuma melalui sundulan dari Gunawan pada menit 62' dimana itu adalah babak yang ketiga, Persija pun hanya cukup waktu 8 menit untuk menciptakan gol dari Ilham pada menit 70', kembali lagi Persija membobol gawang lawan pada menit 73' yang diciptakan oleh Maitimo. Dan Persija pun menang dengan skor 6-0.

Dan dilaga terakhir Persija meladeni Persikoba, dan kembali Persija meraih hasil yang positif dari laga tersebut dengan memenangkannya dengan skor 4-1 dan dilanjutkan dengan simulasi adu pinalti. Gol gol persija diciptakan oleh Maitimo pada menit 36', dan gol keduanya diciptakan oleh Ismed pada menit 54', gl ketiga dari Persija diciptakan oleh Pacho pada menit 65' dan gol terakhir dari Persija diciptakan oleh Ilham pada menit 72'. Setelah 85' menit selesai dan diteruskan dengan simulasi adu pinalti dimana Persija sempat tertinggal namun disamakai oleh Ilham, OK John menjadi pemain persija ketiga yang membobol Persikoba, dan gl terakhir persija diciptakan oleh Roby.

Dan malan nanti Persija akan meladeni PBR dilaga perdananya pada Piala Jenderal Sudirman yang akan digelar diStadin Kanjuruhan, Malang dan disiarkan langsung oleh NET TV pada pukul 19.00 Jangan pada lupa nontonnya!! Bagi yang masih stay diJakarta kalo mau nonton bareng yuk... Bareng bareng kita nonton bareng! The Jak!!! Maniaa...

( Jaka )

Read more.....

Selamat jalan, Sinyo Aliandoe...

Nama Sinyo Aliandoe harus dicatat dengan tinta emas sebagai salah satu pemain dan pelatih sepakbola nasional dengan sederet prestasi level internasional. 

Beliau adalah pelatih yang membawa timnas Garuda menjadi juara grup 3B dengan menyisihkan India, Thailand dan Bangladesh pada kualifikasi Piala Dunia Meksiko 1986. Sayang di babak berikutnya timnas ditaklukan Korsel yang akhirnya lolos ke Meksiko setelah kalah 0-2 dari di Seoul dan dihajar 4-1 saat bermain di Senayan. 

Sebastian Sinyo Aliandoe adalah putra kelahiran Larantuka, Flores Timur, 1 Juli 1940. Karir sepakbolanya dimulai sejak menempuh pendidikan di Sekolah Guru Pendidikan Jasmani di Singaraja, Bali. Bakatnya yang luar biasa mulai dipoles saat menjadi pemain inti bond Perseden, Denpasar.

Sukses kemudian berlanjut ketika dia digaet oleh Persebaya, Surabaya sebelum akhirnya bergabung dengan Persija di tahun 1963. Baru satu tahun, Sinyo berhasil membawa Persija menjadi juara Divisi Utama PSSI pada 1964. Gelar juara makin berkesan karena Persija menjadi tim yang tak pernah kalah. Keberhasilannya bersama Persija membuat pelatih timnas saat itu drg. Endang Witarsa kepincut membawa Sinyo masuk dalam jejeran gelandang tim nasional bersama Soetjipto "Gareng" Soentoro, Bob Hippy dan M. Basri.

Selama memperkuat timnas dari tahun 1964 sampai 1969, Sinyo berhasil memberikan tiga gelar untuk skuad merah putih, yakni Piala Aga Khan di Dakka (Bangladesh), Piala Raja di Thailand, dan juga Merdeka Games di Malaysia. Namun sayang, ia harus mengakhiri karier sebagai pemain bola pada usia muda setelah menderita cedera parah, patah tulang pada pergelangan kakinya.

Sinyo kemudian memilih untuk menjadi pelatih. Tidak disangka nama Sinyo Aliandoe sebagai pelatih langsung melejit setelah berhasil membawa Persija juara di tahun 1973 dan 1975.
Skuad Persija saat juara di tahun 1973 yang ditangani Sinyo Aliandoe (foto:persijamuda)
Alhasil Sinyo dijuluki pelatih muda terbaik oleh media saat itu.  Keberhasilan itu juga seolah membayar lunas jasa Persija yang telah membesarkan namanya.


Selain itu, Sinyo Aliandoe juga pernah menangani klub Indonesia Muda, Tunas Jaya dan Jayakarta. Bersama Jayakarta, Sinyo berhasil meraih gelar juara pada putaran kompetisi Persija (1975-1978).

Pada medio 70-an, Sinyo dikirim oleh F.H. Hutasoit (manajer Persija kala itu)  untuk menuntut ilmu ke Manchester United, Inggris. Sekembalinya dari berguru ke negri Ratu Ellizabeth, Sinyo mengenalkan pemahaman baru tentang taktik offside. Waktu itu, offside hanya digunakan sebgai jebakan semata, tanpa ada pergerakan pemain belakang yang keluar sebagai sebuah satuan unit. Namun ditangan Sinyo, offside disulap menjadi suatu taktik untuk melakukan pressing pada lawan.

Untuk meningkatkan ilmu kepelatihannya, selain ke Inggris Sinyo Aliandoe juga pernah menimba ilmu ke Malaysia, Jerman dan Brasil. Hasilnya, dia adalah satu dari sedikit pelatih kita yang memiliki sertifikat FIFA Coaching Academy. Om Sinyo adalah pelatih terakhir yang membawa Indonesia berjaya merebut medali emas di SEA Games Manila 1991. Puncak karir Sinyo Aliandoe adalah saat bersama asistennya Bertje Matulapelwa, menukangi Timnas pada kualifikasi Piala Dunia Meksiko 1986.

Hermansyah, Ristomoyo, Didik Darmadi, Warta Kusuma, Elly Idris, Bambang Nurdiansyah, Noah Meriem, Zulkarnain Lubis, Herry Kiswanto, Ferrel Raymond Hattu dan Dede Sulaiman adalah sederet nama yang pernah merasakan tangan dingin Sinyo dalam membentuk tim. Bahkan bek kiri Ristomoyo  berhasil diorbitkan dari dari klub Galatama Caprina, Bali.

Nama Sinyo Aliandoe juga tak bisa lepas dari sejarah klub Arema Malang. Berkat kedekatannya dengan Acub Zainal, Sinyo Aliandoe ditunjuk menjadi pelatih pertama Arema Malang selama dua musim dari tahun 1987 sampai 1989. Sebagai pelatih klub yang baru dibentuk tentu ia harus kerja keras membangun tim. Apalagi saat itu Malang masih identik dengan klub perserikatan Persema Malang. Untuk itu ia merekrut pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi, Yohanes Geohera (Mitra Surabaya) dan kiper Dony Latuperisa.

Saat sepakbola nasional diguncang kisruh di tahun 2011, Sinyo Aliandoe ikut ditunjuk FIFA menjadi anggota Komite Normalisasi yang diketuai Agum Gumelar. Komite ini dibentuk dan ditugaskan untuk menggelar pemilihan ketua umum PSSI baru menggantikan Nurdin Halid yang dibekukan oleh FIFA.

Kini Sinyo Aliandoe telah tiada. Pagi tadi, Rabu 18 Nopember 2015 beliau meninggal di RS. Mayapada Puri Indah. Beliau telah pergi meninggalkan sederet prestasi membanggakan buat bangsa. Semoga semangat dan dedikasi beliau bisa menjadi contoh teladan bagi generasi muda di dunia sepakbola nasional. 

Selamat jalan, Om Sinyo... Terima kasih atas semua dedikasimu untuk Persija dan Merah Putih...

Read more.....
 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Powered by    Login to Blogger