Jadwal Babak 16 Besar Jawa Pos Cup

Jawa Pos Cup
Turnamen Futsal antar korwil The Jakmania bertajuk Jawa Pos Cup akan kembali bergulir memasuki babak 16 besar. Turnamen hasil kerjasama Jawa Pos dengan PP The Jakmania dan Jakarta Futsal Foundation yang berhadiah total puluhan juta rupiah ini berlangsung semarak. Lolosnya beberapa tim unggulan seperti Cengkareng dan Manggarai menjadi jaminan makin serunya persaingan menuju babak final. Hadir dan ramaikan yuukkk... Catat nih jadwalnya:
Lapangan 1: 10.30-11.00 Cengkareng vs Pondok Gede 11.00-11.30 Pondok Ungu vs Bekasi 11.30-12.00 Pondok Pinang vs Menteng 12.00-12.30 Pademangan vs Manggarai Lapangan 2: 10.30-11.00 Depok vs Warung Buncit 11.00-11.30 Ciledug vs Srengseng Sawah 11.30-12.00 Pondok Cabe vs Pasar Rebo 12.00-12.30 Pondok Labu vs Kalimalang Babak 16 besar diadakan di Lapangan Vidi Arena, Pancoran, pada 1 November.

Read more.....

Ketum Jakmania : Jangan Sampai Fans Sepak Bola Dijelek-jelekkan

Ketum The Jakmania Richard Ahmad Suprianto
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dinilai tidak berkontribusi dengan The Jakmania. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum The Jakmania, Richard Ahmad Suprianto bersama tim kuasa hukumnya usai menjenguk Sekjen The Jakmania, Febrianto di Tahanan Polda Metro Jaya, Rabu (21/10).
Menurut Richard tidak adanya kontribusi Pemprov DKI Jakarta, harus ditanyakan langsung. "Misalkan pembinaan dan program bersinergi. Anggaran Pemprov DKI tahun ini 37 triliun tapi sepeserpun kami tak pernah terima," ujarnya Richard menerangkan pembinaan yang terjadi masih dibiayai sendiri atau menggunakan sponsor lain. Misalnya seperti acara di salah satu stasiun TV swasta di Indonesia. Seharusnya, menurut Richard ada perhatian dan pemasukan untuk para The Jakmania. Dia mengungkapkan The Jakmania adalah wadah kreativitas. "Jangan sampai fans sepakbola itu menjadi dijelek-jelekan. Baiknya kita sama-sama membangun pemberdayaan. Semua orang tau the jak itu orange, tapi kan ga semua yang pake baju orange itu the jak," terangnya. Lebih lanjut, Pemprov DKI Jakarta meminta aman, namun dirinya tidak mempunyai kekuatan apa-apa. Seperti saat bus The Jakmania dihancurkan dan tidak ada yang mengganti dari pihak pemerintah. "Pemprov harus sadar ini anak didik dia kan," ungkapnya. Selain itu, karena kasus menimpanya tersebut. Ia menyesali semua pihak menyalahkan The Jakmania. Padahal, kata Richard, selama 3 minggu sebelum pertandingan final presiden, ia selalu melakukan sosialisasi damai kepada semua pihak. Kepada polisi, Mahaka, dan anggota The Jakmania di wilayah. "Saya tiap hari selama 3 minggu begadang hanya untuk mengamankan semuanya. Sampai tugas thesis S2 saya macet. Terus saya selalu dibuntuti oleh intel," keluhnya.

Sumber: JPNN

Read more.....

Power Of The Jakmania
Persija Jakarta mulai menjalani latihan di lapangan Sawangan, Bojongsari, Depok, Jumat (30/10) sore nanti. Dalam latihan perdana itu, pelatih anyar Persija, bambang Nurdiansyah, dijadwalkan sudah mulai menangani Macan Kemayoran.
Kepastian Banur, sapaa karib Bambang Nurdiansyah, melatih Persija itu diutarakan oleh Ketua klub Ferry Paulus. Menurut dia, setelah mencapai deal pada Kamis (29/10) siang, dia langsung menyiapkan program. Salah satunya adalah menjalani latihan. "Kami juga berencana untuk menjalani Training Center (TC) di luar Jakarta," katanya, Jumat (30/10). Dua kota yang dipilih adalah Jogjakarta atau Batu, Jawa Timur. Namun, besar kemungkinan TC digelar di Batu karena itu dekat dengan lokasi pertandingan di Piala Jenderal Sudirman nanti. "Kami nanti kan tergabung di grup yang main di Malang. Jadi, Batu mungkin tempat yang ideal untuk TC, karena dekat dengan Malang," tandasnya.

Sumber: JPNN

Read more.....

Saatnya Ketum Persija dari Konglomerat, Bukan Orang yang Gagal

Power Of The Jakmania
JAKARTA - Bukan rahasia lagi bahwa klub Persija Jakarta adalah tim yang memiliki finansial buruk, tata kelola keuangan amburadul, dan pengurus serta manajemen yang tak lihai menyehatkan tim sepak bola. Tak salah, jika kemudian Persija disebut tim Macan Kelaparan, bukan Macan Kemayoran.
Mengapa demikian? karena Persija, tim Ibu Kota, di tengah putaran uang yang melimpah dan pusat seluruh kegiatan perbisnisan di Indonesia, ternyata tak mampu mendaptkan anggaran melimpah. Ibaratnya, Persija adalah Ayam yang kelaparan di dalam lumbung padi. Suatu hal yang tak mungkin terjadi. Sederet krisis, mulai dari finansial sampai prestasi dan pembinana itu, membuat stakeholder sepak bola di Ibu Kota berinisiatif menemukan konglomerat sebagai pengganti Ketua Umum Persija Ferrry Paulus. Pasalnya, bos Macan Kemayoran belakangan ini terbukti gagal total, hanya mengandalkan pemasukan dari sponsorship. "Misalkan jaman dulu ada Sarnubi Said dengan Krama Yudha-nya. Terus Benny Mulyono kalau tidak salah Warna Agung, perusahaan cat. Terus Tunas Jaya, Deni Ardi dengan perusahaan obatnya Tempo," kata Asisten Pelatih Satia Bagdja Ijatna kepada Indopos (grup JPNN), Senin (26/10) malam. Sebelumnya, coach Satia Bagdja menyarankan tim ibu kota sebaiknya dipegang oleh pengusaha besar. Sebab, memang tidak dipungkiri hancur leburnya Liga Indonesia (LI) di tengah sanksi FIFA dan pemerintah berdampak pada pendapatan klub. Tentu hal demikian berpengaruh besar terhadap gaji pelatih dan pemain lantaran pihak sponsor baru mau mencairkan dananya kalau ada kompetisi. "Maksudnya dia boleh seorang individu. Tapi, juga mesti mempunyai penghasilan lain selain dari sponsor. Siapapun yang mau menjadi Ketua mesti ada penghasilan lain selain dari sponsor," ujar dia. Makanya menurut dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), waktu sponsor tidak masuk, mereka masih bisa menanggulangi kejadian-kejadian seperti ini melalui bisnis lainnya. Jadi kalau Ketum baru nanti hanya mengandalkan sponsor, keuangan klub akan tetap bermasalah. Sebaliknya kalau pemasukan sponsor hanya salah satu dari aneka sumber dana, program aktivitas klub akan terus berjalan. "Kalau kita ini sudah menganggap PT (Persija Jaya), terus tidak ada penghasilan lain dari PT itu, itu yang menjadi masalah. Itu kan berarti cuma mengandalkan sponsor. Makanya tidak ada klub di Indonesia yang profesional," kata pria kelahiran 9 Mei itu. Soalnya klub yang dianggap profesional itu juga dilihat dari beberapa aspek. Misalnya mempunyai lapangan latihan dan pertandingan sendiri. Sedangkan hingga kini lapangan yang digunakan oleh setiap klub yang tergabung di Indonesia Super League (ISL) semuanya dimiliki pemerintah daerah (Pemda) setempat. "Kalau kamu datang ke Leverkusen, dia punya stadion besar Leverkusen. Dia punya akademi, lapangan latihannya sendiri. Lapangan latihan dan stadion tidak boleh dipakai sembarangan," pungkas mantan asisten pelatih Sriwijaya FC.
Sumber: JPNN

Read more.....

Ini Alasan Persija Menunjuk Bambang Nurdiansyah

Bambang Nurdiansyah
JAKARTA-Persija Jakarta telah resmi menunjuk Bambang Nurdiansyah sebagai pelatih baru mereka untuk tampil di Piala Jenderal Sudirman, November nanti. Ada beberapa alasan yang membua Macan Kemayoran merekrut eks striker Timnas dan topskor kompetisi era 1990-an tersebut.
Menurut sang ketua klub, Ferry Paulus, Banur-sapaan karib Bambang Nurdiansyah- memiliki pengalaman dan kenyang asam garam bersama klub-klub di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Persita Tangerang dan Pelita Jaya yang akhirnya manajemennya membeli Arema menjadi Arema Cronus. "Saat di Piala Presiden juga menunjukkan melatih tim dengan baik," katanya, Kamis (29/10) Selain itu, Banur yang merupakan eks striker gemar memainkan strategi menyerang. Bahkan, dalam bertahan pun, gayanya agresif dengan terus memberikan tekanan kepada lawan di setengah daerah mereka sendiri sehingga lawan tak berkembang. Persija sudah merasakan itu saat berjumpa di Piala Presiden lalu. Bukan itu saja, di level yang lebih rendah saat melatih Cilegon United di Divisi I, dia sukses membawa tim tersebut juara dan lolos ke Divisi Utama.

Sumber : JPNN

Read more.....
 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Powered by    Login to Blogger