Hadi Basalamah Dikeroyok The Jakmania

Emosi The Jakmania terpancing ketika CEO Jakarta yang mengklaim sebagai pengelola Persija ini keluar dari sekretariat PSSI.

Dualisme pengelolaan Persija Jakarta berbuntut kepada aksi pengeroyokan puluhan kelompok suporter tim Macan Kemayoran The Jakmania terhadap Hadi Basalamah.

Hadi yang juga merupakan CEO klub Liga Primer Indonesia (LPI) Jakarta FC mengklaim sebagai pengelola Persija yang sah melalui PT Persija Jaya. Sedangkan kubu Ferry Paulus yang terpilih melalui musyawarah anggota pada Juli lalu menyatakan mereka sebagai pengelola yang sah.

Kedua belah pihak hari ini dipertemukan di PSSI. Pertemuan itu juga dihadiri
puluhan The Jakmania. Hanya saja, The Jakmania tidak bisa ikut ke dalam pertemuan, dan hanya berdiri di luar sekretariat PSSI di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Aksi pengeroyokan terjadi ketika Hadi hendak berjalan menuju mobilnya usai pertemuan. Melihat munculnya Hadi, puluhan The Jakmania yang masih bertahan langsung mengepung, dan beberapa diantaranya melakukan pemukulan. Sebagian besar meludahi Hadi.

Hadi kemudian berusaha diamankan ke dalam sekretariat PSSI. Aksi pemukulan itu pun terhenti setelah sejumlah petinggi The Jakmania memberikan peringatan kepada suporter.

“Ini reaksi emosional supertor. Mau bilang apa lagi? Saya tidak sakit hati, karena reaksi semacam itu bisa saja muncul. Yang jelas ini bentuk penganiyaan,” ujar Hadi.

Sumber: goal.com

Read more.....

Sekitar 30.000 Penonton Siap Serbu Senayan

Jumat, 20 Agustus 2004

Jakarta, Kompas - Sekitar 30.000 penonton diperkirakan akan menyerbu Senayan untuk menyaksikan pertandingan para mantan pemain sepak bola nasional yang terlibat di Turnamen Sudirman memperebutkan Piala Gelora Bung Karno, 21-26 Agustus di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Menurut panitia penyelenggara, Ronny Pattinasarany, yang juga akan memperkuat salah satu tim peserta Warna Agung Jakarta, sekitar 20.000 karcis dipesan grup Artha Graha dan 10.000 karcis lagi akan dijual dengan harga rata-rata Rp 1.000 untuk semua pintu, kecuali VIP Barat.

Acara pembukaan pada Sabtu (21/8) disiarkan langsung stasiun TVRI mulai pukul 15.30 dengan menggelarkan pertandingan Warna Agung melawan
Persebaya. Pada pertandingan kedua, di tempat yang sama, Persija Jakarta ditantang PSM Makassar. Turnamen yang menelan biaya sekitar Rp 800 juta akan dibuka oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Ryamizard Ryacudu.

"Kami menggelarkan turnamen ini hanya karena rasa cinta yang dalam terhadap sepak bola, dan juga sekaligus ajang nostalgia bagi para pemain nasional yang pernah ikut mengharumkan sepak bola Indonesia di kancah internasional," kata pencetus turnamen ini, Teddy Lukman, dalam jumpa pers yang juga diikuti Kepala Unit IV Stadion Tenis Senayan Putu Megasuta di Senayan, Jakarta, Kamis (19/8) siang.

Seluruh peserta, terdiri dari enam tim, hari Jumat ini sudah masuk di tempat penginapan yang disediakan panitia. Keenam tim tersebut adalah Warna Agung sebagai tuan rumah, Persebaya Surabaya, dan PSMS Medan (Grup A), serta Persija Jakarta, PSM Makassar, dan Persib Bandung (Grup B). Mereka akan memperebutkan total hadiah Rp 39 juta. Semua hasil penjualan karcis dari pertandingan pembukaan sampai final disumbangkan kepada korban kebakaran di Muara Karang, Tanah Abang, dan Tanjung Priok.

Menurut Teddy, jika melihat materi pemain yang akan terlibat, turnamen ini bakal menyajikan sebuah tontonan menarik. Paling tidak, meski para pemain rata-rata berusia di atas kepala tiga, mereka masih memiliki teknik dan skill individu yang tinggi.

Warna Agung yang bertindak sebagai tuan rumah diperkuat Widodo Cahyono Putra, Maman Suryaman, Bambang Sunarto, Ronny Pattinasarany, Didiek Dharmadi, Louis Muhidin, Rully Neere, Risdianto, dan Denni Paslah.

Persebaya Surabaya dibela pemain- pemain terkenal, seperti Subangkit, Maura Helly, Yusuf Ekodono, Zainal Arifin, Hadi Ismanto, Putut Wijanarko, Ferril Hattu, dan Rudy Keeltjes.

Persib Bandung tak kalah gertak dengan membawa sejumlah pemain yang pernah sukses di tahun 1980-an. Mereka antara lain Adjat Sudradjat, Iwan Sunarya, Ade Mulyono, Sukowiyono, Dede Iskandar, Adeng Hudaya, Yoesoef Bachtiar, Djadjang Nurdjaman, dan pemain yang lebih senior, Encas Tonip.

PSMS Medan diperkuat Ricky Yakobi, Jamaludin Hutauruk, Yongki Haurisa, Juanda, Ramli Lubis, Iwan Karo Karo, dan Nobon. Sementara PSM Makassar dengan andalan Abdi Tunggal, Karman Kamaluddin, Syamsuddin Batola, Dullah Rahim, serta Rohandi Yusuf.

Persija Jakarta menurunkan Patar Tambunan, Marzuki Nyakmad, Ashary Rangkuti, Aji Ridwan Mas, Tony Tanamal, Rahmad Darmawan, Iswadi Idris, dan Yudo Hadianto. (YES)

Read more.....

DISIKAT PERSIJA, PSMS PROTES

Tidak puas dengan kepemimpinan wasit Agus Winardi, kubu PSMS Medan yang menyerah 0-3 atas tuan rumah PSMS Medan dalam lanjutan Liga Bank Mandiri di Stadion Lebak Bulus, Rabu (11/8), akan melakukan protes kepada PSSI. Mereka menilai wasit asal Malang itu tidak memimpin secara ‘fair play’, serta patut dicurigai.

”Saya bukan menuduh, tapi kepemimpinan wasit sangat patut dicurigai. Wasit begitu gampang mengeluarkan kartu kuning dan merah buat pemain PSMS, “tackle” sedikit saja langsung prit. Sementara untuk pemain Persija tidak begitu,” kata manajer tim PSMS Medan, Erwin Lubis usai pertandingan.

Akibat tindakan wasit yang dinilai
terlalu berpihak kepada tuan rumah, PSMS berencana mengajukan protes resmi kepada PSSI. ”Wasit bukan hanya berat sebelah, tapi benar-benar sudah memihak Persija. Mau dibawa kemana sepakbola kita kalau mutu wasitnya hancur begitu,” tegas Erwin.

Pertandingan kedua tim berjalan dalam tempo cepat dan keras itu. Karena itu tak heran jika wasit kerap meniupkan peluitnya. Saking kerasnya, wasit pun harus mengeluarkan satu kartu merah untuk pemain PSMS, Edu Juanda pada menit 60. Padahal pemain ini baru dua menit masuk lapangan menggantikan Arnaldo Viralba. Edu diganjar kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras terhadap Gustavo Chena.

Selain satu kartu merah, wasit juga memberikan empat kartu kuning untuk pemain PSMS yakni, Restu Kartiko, Arnaldo Viralba, Mahyadi Panggabean, dan Adrian Colombo. Sedangkan satu kartu kuning diberikan kepada pemain Persija, Emmanuel Deporras.

Dengan hanya berkekuatan 10 pemain, PSMS yang sudah tertinggal 0-2 karena gol Bambang Pamungkas dan De Porras, sulit menghalau serangan Persija, sampai akhirnya Budi Sudarsono mencetak satu gol tambahan bagi tuan rumah pada menit 75.

Tim Persija Jakarta mengambil-alih pimpinan klasemen Liga Bank Mandiri 2004, setelah menang telak 3-0 atas tamunya PSMS Medan dalam pertandingan lanjutan Liga Bank Mandiri 2004 di Stadion Lebakbulus, Jakarta, Rabu.

Kemenangan Persija tak ayal lagi langsung menempatkan mereka ke posisi puncak klasemen, menggeser Persebaya. Persija mengemas nilai 42 dari 21 kali pertandingan, unggul tiga poin atas Persebaya. Persebaya sendiri kemarin tumbang 0-1 atas tuan rumah Persik Kediri.

Sementara itu dalam pertandingan lainnya, Persikota juga menang 3-0 atas tamunya Persipura di Stadion Benteng. Kemenangan serupa diraih pula oleh tuan rumah Persib yang sukses menggasak PSM Makassar 3-0 di Stadion Siliwangi.

Di Sleman, tuan rumah PSS menekuk PKT Bontang 2-0. PSS Mengemas nilai 36 dan berada di posisi keempat, satu tingkat di bawah PSM yang mengantongi nilai 39. Sedangkan di Semarang, Deltras menahan imbang tuan rumah PSIS 2-2. (kst) Sinar Harapan

Sumber: psmsmedan.multiply.com

Read more.....
 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Powered by    Login to Blogger