JakMania ditolak di Cibinong Selamanya?

Kemarin muncul artikel di salah satu harian di Bogor yang memuat pernyataan panpel Persikabo yang akan menolak kehadiran The JakMania di Cibinong selamanya. Ini adalah efek dari keributan yang terjadi sehari sebelumnya antara The JakMania dan Kabomania pasca pertandingan uji coba Persija vs Persikabo di Stadion Persikabo, Cibinong.

Pernyataan tersebut terkesan sangat emosional walau sekilas tampaknya cukup wajar. Sepertinya sang panpel Roni Toisuta tidak sempat berpikir panjang sebelum mengeluarkan pernyataan tersebut.

Mungkin sang panpel lupa bahwa suatu saat, Persikabo juga pasti akan bertanding di Jakarta. Bagaimana jika aksi boikot ini juga dibalas di Jakarta? Atau memang Persikabo juga tidak akan pernah main di Jakarta? Walaupun itu adalah babak final Liga atau Copa?

Apalagi yang akan diboikot bukan cuma The JakMania tapi juga suporter Persikad, Persitara dan Persikota... Aneh...marah

Aksi boikot seperti ini seharusnya dapat dihindari. Karena semuanya akan mendapat kerugian. Keributan antar suporter mestinya diselesaikan dengan komunikasi dan koordinasi yang baik antar kelompok suporter dan panpel. Bukan dengan aksi boikot...!

=====Di Copy-Paste dari Radar Bogor=====

Dua Kali Bikin Onar di Cibinong
The Jack Ditolak Selamanya

CIBINONG - Sikap tegas diambil panitia pelaksana (Panpel) Persikabo pasca kericuhan yang melibatkan The Jack (pendukung Persija) dan Kabomania (pendukung Persikabo) di Cibinong, Sabtu (27/12). Panpel berjanji tidak akan menerima kedatangan The Jack dalam setiap pertandingan yang digelar di Cibinong.

“Mereka (The Jack, red) datang ke Cibinong bukan untuk menyaksikan pertandingan, tapi untuk ribut. Mereka sudah menyiapkan senjata sebelum berangkat. Buktinya, petugas keamanan menemukan banyak senjata tajam, seperti gesper, pedang bahkan durian. Saya tidak tahu, buat apa mereka bawa durian,” tegas panpel Persikabo Ronni Toisuta kepada Radar Bogor di Cibinong, kemarin.

The Jack sudah melakukan dua kali kericuhan besar di Cibinong. Sebelumnya, 11 Maret 2007 lalu saat pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia, ratusan The Jack merusak fasilitas perkantoran Pemkab Bogor dan terlibat tawuran dengan Kabomania usai laga Persikabo vs Persija.

“Kalau sudah begini, buat apa kita terima mereka lagi. Lebih baik kita tolak The Jack selama-lamanya,” ujar Ronni. Sebenarnya, kata Ronni, pihaknya sudah meminta The Jack agar tidak datang ke Cibinong pada laga persahabatan tersebut. Namun karena jumlahnya sangat banyak, panpel tidak bisa membendung. “Mereka bilang ke polisi hanya 70 orang (The Jack) yang datang, tapi kenyataannya ada 4.000 orang yang masuk stadion. Itu belum termasuk The Jack yang dipaksa pulang sebelum masuk Cibinong,” ungkap Ronni.

Mengenai fasilitas yang rusak akibat kericuhan itu, Ronni menyatakan pihaknya tidak bertanggung jawab. Ronni justru menyalahkan suporter yang tidak memiliki rasa tanggung jawab.

“Saya tidak mengerti, mengapa mereka menghancurkan masjid. Kasihan juga banyak warung kecil dan rumah warga yang dirusak. Saya juga akan melarang suporter yang timnya berdekatan dengan Persikabo, seperti pendukung Persikad, Persitara dan Persikota,” cetus pria yang sudah dua musim terakhir menjadi panpel Persikabo itu.

Langkah panpel ini didukung Kabomania. Sekum Kabomania Sujiono mengatakan, suporter Persija itu harus diberi pelajaran karena sudah sering melakukan kericuhan. Sujiono meminta panpel dan aparat keamanan membenahi sistem pengamanan suporter sepakbola yang sering berbuat onar.

“Lain kali jika ada kejadian seperti ini, panpel dan aparat keamanan harus lebih jeli dan tidak memberikan peluang untuk masuk,” kata Sujiono. Kabomania sendiri langsung melakukan pertemuan dengan The Jack pasca kejadian dua hari lalu. Namun kesepatakan di antara dua kelompok itu belum tuntas karena masih ada beberapa hal yang terus dibahas.

“Danang dari Persija sudah melakukan komunikasi dengan DKM masjid yang dirusak. Yang pasti, secara umum Kabomania dan The Jack sudah berdamai. Kita tidak ingin ada masalah lagi,” kata dia. (man)

Anonim mengatakan...

suporter kabomania aj yang kampungan,,di jogja kita aj kita di nanti,malang,palembang,malah mereka nunggu kpan kita bsa dteng lagi k kota mereka,,,klo mereka bsa boikot knapa kita kga,,,
liat aj pas d stadion pemda ap mereka kompak dgan warna atribut hijau-kuning'y,malah g liat ada warna biru'y....

Zaenur I.S mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
vharay ghifari mengatakan...

salam dari nak the jack mexzar ,,, buat seluruh yang dukung jack mania

Anonim mengatakan...

sekedar mengingatkan...kami pernah membirukan senayan...jg pernah menghijaukan senayan...dan pernah memerahkan senayan...kalian yg sekarang anak2 baru smp-sma-smk taon 2000-2005 kalian kemana kawan...sampai fbr turut campur...tanya orang tua kalian, mungkin geli lait kalian ditaon itu ada ga suporter persija...persija main senayan kosong bro...jgn2 sampai 3-5 tahun aja kalian suport persija...pikir ulang klo ga percaya coba ijinkan kita warna2 diatas memposting rekaman2 warna diatas ketika disenayan suporter persija ga sampai setengah tribun dan menjadi anak yg baik...pikirkan bung

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Powered by    Login to Blogger